Saturday, August 27, 2011

Intermezzo

TOLONG!!!!!!!!!!!!

Gue Marah to the MAX without a REASON! yang BIKIN GUE TAMBAH MARAH!!!!

RAaaaaaaaaaaAAAAAAAoooooooooooooooooooooooRRRRRRRRRRRRRRRRRRr

Kalau jatuh cinta bikin tai kucing rasa coklat...
PMS bikin gue pengen makan Orang hidup-Hidup!

HMPH!


Labil.

TITIK!
CVB

Kerajaan Musik di Rumah Kita

Tangan saya sudah gatal dari kemarin-kemarin untuk menuliskan tentang musik Indonesia. Mulai dari karya-karya hebatnya hingga munculnya popularitas karena bentuk "paket" di luar dari talenta bermusik itu sendiri. Saya tentunya berbicara soal Boyband/girlband yang membuat saya prihatin. Tidak ada yang salah dalam bentuk paket yang satu ini. Namun, kok bisa-bisanya, mereka lebih terkenal, lebih populer dibanding mereka-mereka yang memang memiliki talenta musik alami.
Sebuah Video dari Project Pop yang mewakili isi hati mereka...

Okeh mungkin memang pasar musik Indonesia tidak bisa menerima suara-suara berkelok-kelok dengan tekhnik yang mereka latih bertahunan, atau harmonisasi yang rumit dipadu oleh berbagai macam alat musik barat. Entah apa misterinya sehingga mereka yang bertalenta hanya begitu-begitu saja. Untungnya, di dunia musik itu sendiri, yang bertahan adalah mereka yang "bagus." Saya bisa meramal para girl/boy band bakal menghilang lagi nantinya. Hanya mereka yang memang mendedikasikan hidup dan membiarkan jiwa berkaryanya bebas di alam musik sana yang bertahan. Saya melihat musik Indonesia itu seperti Kerajaan; ada raja, pangeran, putri, bangsawan, penasehat, Ksatria, dan para dewa.

Para Raja
Lihat saja Gigi, Slank, dan Band-band pioneer lainnya. Walaupun sudah naik turun, hilang, muncul, kelelep, gonta-ganti member, mereka tetap ada dan nyata. Pasarnya sudah konsisten dan mencakup selera rakyat. Hanya bermodalkan gitar dan drum serta suara yang 'gahar', tegas, dan tepat pada sasaran mereka bisa dibilang para Raja. Takhtanya tinggi namun merakyat dan membaur.

Contohnya Video ini: Vokalis dari band-band awal yang akan selalu dikenang.
Krisyanto (jamrud), Once (Dewa 19), Fadly (Padi), Duta (Sheila on 7), dan Ariel (Peter Pan)

Lagu-lagu mereka akan abadi...Sama dengan nama Raja-raja yang abadi.
Padi: my all time favorite, link

Pangeran dan Putri - The Royal Family
Berikutnya, kita merambat kepada para penyanyi solo. Di kategori ini banyak yang bertahan bahkan menjadi legenda. Almarhum Chrisye mencatat di buku sejarah musik Indonesia dengan suara khas dan musik yang bernuansa nusantara. Penyanyi lawas yang mungkin sudah tidak aktif di dapur rekaman, masih lalu lalang di acara-acara gala musik di layar kaca. Di sini juga para wanita lebih eksis; Agnes Monica, Titi Dj, Anggun, Sherina, dan sederet nama lainnya. Mereka (Sebagian besar) tidak punya konsep apa-apa. Tidak perlu jago nge-dance (mari kita ingat alamarhum mas Chrisye dengan nyanyi gaya kakunya yang terkenal itu). Mereka tulus bernyanyi dan mengikuti segala "aturan kerajaan." Tidak macam-macan, namun independen.
My HEROEs Project POp memberikan gambaran super jelas sosok Chrisye... :P 




Para Soloist selain bertahan dalam pasarnya masing-masing, mereka juga mencoba bertahan dan menyuarakan "suara" mereka sendiri melalui aksi kolaborasi.
Notes: benar-benar kawan, mereka itu kalau sudah kolaborasi tidak main-main. Sarat ide, bergelimang talenta, didukung oleh tangan-tangan terpercaya dan otak (+ suara) mereka, makanya terciptalah aksi-aksi killer.
DI3VA: Titi DJ, KD, and Ruth Sahanaya
dan Trio lestari (liat artikel Lestarikan Trio Lestari): Tompi, Glenn Fredly, and Sandy Sondoro

Notes: Eksklusif untuk Trio Lestari akan dibeberkan dan dijelaskan secara panjang lebar di artikel yang lain 
Berikutnya adalah kolaborasi para pemusik muda. Benar-benar underdog, padahal kualitas mereka tidak usah diragukan lagi...
Idenya lahir dari Barry Likumahua - Generasi Synergy (Synchronization energy). Semuanya sudah tertera jelas di video berikut ini. Video kaya akan kerja sama dan musik Indonesia itu sendiri.



Barry Likumahuwa, Christoffer Nelwan, Coboi Jr, Super K, Aiko, Soulmate, Ivan Handojo, BOYZIIBOYS, Pandji, and Matt Sawyers.
Christoffer Nelwan adalah bintang cilik jebolan Idola Cilik. Lomba menyanyi untuk anak-anak. Kariernya melejit saat membintangi Laskar Pelangi Musical. Begitu juga Coboi Jr. Saya pribadi lebih ngefans sama boyband anak-anak ini. Soal eksistensi mereka adalah sebuah cerita yang masih panjang dan belum selesai. Mungkin saat ini Coboi Jr, kedepannya bisa saja ada yang menjadi dokter, pedagang, ataupun penyanyi. Tidak ada yang bisa menjadi juri di sini. Aiko: Trio wanita, dua di antara mereka adalah saudara kembar yang ternyata adalah kakak dari Christofer Nelwan. Soulmate, duo RnB. Ivan Handojo (Youtube superstar), BOYzIIBOYS, kolaborasi jenius dan jenaka dari 4 orang gila...Pandji: rapper, and Matthew Sawyers 
Mereka ini adalah perwakilan para musisi bertalenta yang terjun ke medan perang melawan "mereka" yang popular karena "paket" yang dibuat berdasarkan tuntutan para "koruptor musik" dalam bahasa saya. Mereka ini bak Pangeran dan Putri.

Bangsawan
Kategori berikutnya tidak jauh dari para soloist dan mereka yang berkolaborasi di atas. Kalau para penyanyi band saya nobatkan sebagai Raja, mereka ini adalah Bangsawan. Berikut ini adalah penyanyi-penyanyi yang berlangganan di Java Jazz Festival. Saya sih bukan pengamat musik Indonesia, ini semua hanya berdasarkan observasi sebagai penikmat musik yang berkewarganegaraan Indonesia. Mengapa bangsawan, karena konon katanya musik mereka hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas. Setujukah saya? Mungkin. Tapi, yang namanya musik, ya musik. Musik diciptakan bukan untuk mengkotak-kotakkan kelas social. Suka ya suka. Tidak perlu mengerti. Mungkin saja aksesnya yang harus dipermasalahkan. Ini tentunya bukan pekerjaan saya untuk merumuskan cara memasarkan musik mereka. Saya di sini hanya ingin bercuap-cuap soal Musik Indonesia yang Belum Mati.
Soulvibe: image is from here
Para Bangsawan ini direpresentasikan oleh musisi-musisi seperti Maliq & D'Essentials, Trio Lestari, Soulvibe, dan nama-nama yang sudah tercatat di Generasi Synergy tadi. 
Maliq and D'Essential: Untitled
Ksatria/Pendekar
My next stop adalah para Indie Band. Kalau kita sudah beremu para Monarchi di Dunia Musik, kini saatnya kita merambah para Ksatria. Mereka yang tidak dipayungi oleh Label besar. Mereka hanya satu atau dua orang anak muda yang kebanjiran ide dan dibaluti oleh semangat berkarya yang 'berapi-api' sehingga tetek bengek konsumeritas dan materi ditulis pada daftar yang kesekian. Contoh-contoh dari mereka adalah Efek Rumah Kaca, Mocca, Endah N Rhesa, ANDRE HARIHANDOYO and SONIC PEOPLEdan masih banyak nama-nama lain. Seperti kebanyakan ksatria, gelagat mereka kurang dimengerti sebab batas mereka adalah langit. Berpindah dari sana ke sini, gigih memerangi budaya "Ikut-ikutan". Mereka melahirkan jenis musik sendiri dan bertahan dengan gayanya sendiri.
andre harihandoyo and the sonic people: Flood Song
Endah N Rhesa: image from here

Pejabat
Mau tidak mau, saya harus mengikut sertakan mereka yang tidak berkedudukan tinggi, bukan juga rakyat jelata. Mereka adalah band-band baru atau penyanyi-penyanyi jebolan kompetisi. Antara lain: Letto, Samsons, Alexa, Judika, Dewi-dewi, Syahrini, dan lain-lain (tergantung bagaimana cara Anda melihat). 

Penasehat

Indra Lesmana: image from here
Kerajaan tidak lengkap tanpa orang-orang yang katanya berwawasan luas dan bijak ini. Mari bertemu mereka, si Penasehat - Musicians. Para Musisi di balik glamor dan gilanya karya2 orang-orang yang sudah saya sebutkan di atas. Echa Soemantri, Indra Lesmana, Erros Djarot, Irwan Simanjuntak, Dwiki Dharmawan, Tohpati, Ahmad Dhani, Sjuman Siblings, Djaduk Ferianto and many more...Saking banyaknya, saya tidak bisa menulis satu-satu nama yang seharusnya lebih dipuja, disanjung, dan dieluk-elukkan. Tapi, begitulah... semua yang di balik layar sudah menerima nasib. Mereka dengan kreativitas, dan jiwa pujangga lebih merasa nyaman berada di belakang layar, layaknya para penasehat kerajaan. Memberi ide kepada raja dan panglima untuk mengambil tindakan.

Menteri
Nicky Manuputty: link
Mirip seperti para penasehat, yang saya sebut menteri di sini adalah mereka yang membantu dalam penciptaan hasil akhir musik itu sendiri. Seperti Indro: bassist, Dennis Junio, Saxist (saxophone), Nicky Manuputty, Echa Soemantri, dan nama-nama lain.

Dewa-Dewa
Kerajaan tidak lengkap tanpa dewa-dewanya. Sang Pemberi Kehidupan. Memberi Nafas baru kepada mereka yang masih lemah, Menghidupkan mereka yang mati, dan Memelihara mereka yang sudah ada. Mereka adalah ketiga orang ini.

Andi Rianto: link
Addie MS: image from here

Erwin Gutawa: image from here
Karya-karya mereka sudah tidak terbilang banyaknya. Dedikasi mereka sudah begitu tinggi sehingga lebih pantas disembah. Andi Rianto dengan sentuhan modernnya membuat musik-musik apa saja menjadi lebih hidup. Addie MS dengan sentuhan Classic, memberi kelas kepada sebuah karya. Erwin Gutawa dengan cita rasa nusantaranya menekankan identitas kepada suatu lagu.

TENTUNYA...
Tentunya, masih banyak nama-nama lain yang tidak kalah berjasanya. Tidak kalah pentingnya, dan tidak kalah populernya dengan orang-orang/nama-nama yang saya sebutkan. Sekali lagi, saya menuliskan ini hanya dari observasi kelas kacang dan dibumbui "bara api prihatin," saya hanya ingin membakar ide saya tentang Musik Indonesia yang kelihatannya seperi sebuah Monarchi Demokrasi (Ini murni asal-asalan). Kalian setuju atau tidak bukanlah perhatian saya. 
Tentunya (lagi), sangat disayangkan karena saya tidak bisa memberikan info selengkap-lengkapnya mengenai orang-orang di postingan ini, maka dari itu jika kalian penasaran, ada beberapa link pada nama maupun gambar yang bisa memberikan informasi lanjut tentang profil orang tersebut. Kalau nggak, om Google dengan senang hati akan membantu. :)
Tentunya (LAGI), jika ada kesempatan saya ingin memberi informasi yang lebih jauh mengenai orang-orang tersebut. 
TENTUNYA (TERAKHIR!), terima kasih sudah mau mebaca sebuah postingan yang panjang dan sarat informasi serta graphic yang bisa jadi membingungkan alih-alih menghibur atau informatif. I appreciate it!!!


MUSIK INDONESIA BELUM MATI!!!

Kolaborasi Para Bangsawan, Putri, DLL

SEKIAN...



Wednesday, August 24, 2011

Circle of Life (a Woman version)

(a faint accordion song on background + smooth piano entry)
Shot 1: Lipstick, Nail polish, Pink blouse, White curtains, and high heels...
Shot 2: a woman with a red lipstick is wearing her high heels in the edge of her bed covered with a white bed sheet. 
Narrator:
Red heels - Pretzel and Bagels (tumblr)
Life is a circle. Go round and round with its specific moment, emotion, and event. Never been missed by anything. When it should be like it... then be it. 
And a woman is having a circle too. It is a circle of 
life woman. 
After passing the puberty, a woman's circle is more obvious and consistent. Every each woman has their own cycle which affects both physical and psychological aspect of herself. 
I am talking about this cycle: 
PMS, Menstruation, Post-menstruation. As it's said previously, every woman has her own cycle; nonetheless, generally speaking, every woman has terrible story about PMS... and amazing story after menstruation. 
(a strong string from violin and percussion)
Shot 3: The same woman with the red lipstick frowning. Slow. 
Narrator: 
PMS - PreMenstrual Syndrome
PMS - Pretty Mean Sometimes
PMS- Put Men in Suffering
That's the moment, emotion, and event. When a woman is on Premenstrual syndrome, she becomes mean. Angry all the time and more sensitive than ever. It put Men as victim without hesitation. 
(The string hit the high note, drum in, and electric guitar dominating)
Shot 4: The same woman rolls her eyes when a man is speaking. 
INT - on a dining table
Narrator:
It's like now, another woman is fully conscious that her body is in the state of PMS. She doesn't need a calendar to show that it's a week or two before her menstruation. She just knows. Her mood swing like flipping a page. Quick and change. Nothing is wrong (truly wrong) to make her frown, but there she is - writing a blog spilling out her almost-exploded-emotion on an innocent blog page. Making you become a victim.
Shot 5: Another woman - glasses, without any make up, wearing a worn T-shirt and a short, typing on a laptop. 
Shot 6A: Clock shows 2AM in the morning, the light is still on, and wearing a earphone with no music. 
Narrator: Pathetic...
(A big sound of CLIck)
Shot 6B: Enter button is Pressed

Teddy: o.. ow..
To be continued...


Maybe...


CVB

Tuesday, August 23, 2011

Penuturan Seorang Sahabat...

Kamu pernah bilang kalau kamu itu kuat.
Kamu pernah bilang kalau kamu itu bahagia...
Dan Kamu pernah bilang kalau kamu itu selalu mengikuti kata hatimu...
Namun yang kulihat itu hanya bualan.
Kata-kata kosong yang sehampa udara pengap.
Menyesakkan...
Menyesakkan dadamu sendiri...
Alasan menjadi wanita bukan menjadi sebuah pelarian untuk masalah perasaanmu yang lemah...
Kamu saja yang mengizinkan perasaan hina itu tinggal mengendap menjadi parasit kecil yang mematikan di jantung hatimu.
Jijik aku melihatmu.
Jangan salahkan aku membencimu. Membenci Parasitmu. Aku membencimu karena kamu tidak berusaha keras untuk membereskan Parasit itu.
Parasit perasaan yang bernama kebencian.
Sebuah perasaan terkutuk.
Jangan kau salahkan Tuhan jika ia mendengarkan ketakutanmu dan membuatmu makin menderita...
Ya aku tahu, kebencian itu terlahir dari ketakutanmu. Ketakutan yang sama omong kosongnya dengan bualanmu itu. Ketakutan yang kau ciptakan sendiri. Ketakutan yang sebenarnya tidak pernah terjadi.
Jangan kau buat alam semesta berbalik dan meninggalkanmu beserta mimpi-mimpi yang kau bangun.
...
Ikhlas sahabatku...
Bersyukurlah pada apa yang sudah,sedang, dan akan terjadi.


CVB

Sunday, August 21, 2011

Merry Minneapolis

Bunyi Jangkrik makin marak
Matahari menjadi sangat bersahabat
Angin menjadi mesin pembuat senyum...

Autumn is in the corner, and I am content...
^_____________^

Waktunya polar bear hidup kembali....

Tidak ada lagi galaunisme...
Tidak ada lagi mellow-mellow...

S.E.M.A.N.G.A.T. 45!!!

Hiduuuup Minneapolis...

Waktunya berburu....

Ya kawan... hidup ini terlalu indah untuk dilalui begitu saja...

CVB

Friday, August 19, 2011

Amsterdam, Seoul, Yogyakarta, Jakarta

...
Aku ingin suatu pagi nanti ketika aku bangun pagi, aku akan menikmati secangkir kopi susu sambil melihat kanal-kanal Amsterdam yang bermandi cahaya matahari.

Aku ingin di suatu malam yang dingin, aku bisa menghangatkan diri di tenda makanan pinggir jalanan Seoul yang ramai.

Aku ingin di suatu sore nanti, dengan tanpa alas kaki aku akan menari ditemani gamelan dengan semilir angin sore Yogyakarta

Aku ingin suatu hari nanti, aku dapat menikmati musik diiringi orchestra, saxophone, dan suara-suara penyanyi favoritku di ibu kota.

dan aku berharap, ini bukan hanya mimpi...



Izinkan aku berkelana menembus batas-batas harafiah...
Menengok jalanan yang masih panjang di sana
Menanti para pengelana...
ya... kawan... hidup ini masih panjang....

CVB


Tuesday, August 16, 2011

Sayap-Sayap Hati

^__________________________________^

hm... izinkan saya untuk tersenyum 20 cm sampai mata saya benar2 sipit, tak kelihatan lagi.
Saya tidak perduli.
Saya sedang naik mesin waktu berlabuh ke sebuah memori terindah....
tawa...
senyum..
tangis...
semuanya terjadi hanya dalam 3 hari. 3 hari yang saya janji... tidak akan lupa.
11 pria... dan 7 wanita, jumlah peserta yang ikut Weekend SAyap-sayap hati. It's like a retreat without being led by a pastor melainkan oleh seorang pria gendut dan 3 anggota lain. Mereka bukan sarjana psikologi, hanya pegawai dan siswa. Meragukan memang...
tapi... hanya dari 4 orang itu, saya diberi pengalaman paling luar biasa.
Menyaksikan kreativitas...
tertawa sampai perut sembelit
Mengasah iman
Jatuh cinta
Dibenci
Belajar mengampuni
dan... belajar memberi...
 
Tuhan itu memang suka kejutan...tahun lalu, di tanggal yang sama... saya dikejutkan dengan sebuah kalimat... "Chen... koko Effendy meninggal..." Saya masih di tempat tidur waktu ayah saya menelpon. Kontan, air mata saya mengalir. Deras. Saya menangis selama saya mau. Saya menangis karena satu orang baik... dipanggil pulang... dan saya belum sempat berkata apa-apa, bercerita lagi, dan tertawa lagi bersama...
Koko tembolok kami telah dipanggil pulang oleh Bapa ...
Ya... si pria gendut yang meragukan itu... yang membuat hidup saya dan banyak orang lain berwarna, bermelodi, berasa...

Terima kasih telah hadir di kehidupan kami...

Kakka.... Adiikkk rindumiii sama kakka... kalau boleh minta sama Tuhan... di Surga bikin saluran teleponmi, supaya adikk bisa telepon2 sama kakka... hehe... tapi kira-kira kalau adik doa, kakka dengar ji? Anggap adik kirim email mi...

Behind the notes: In memoriam... Alexander Effendy Rustam, 16 Agustus 2010... Happy 1 yr anniversary... 
The third person from the left, on the back row... yes.. we were so cupuuu hahaha

CVB

Tuesday, August 9, 2011

Cerita Pagi-Plegmatic

Sebenarnya, judul yang lebih tepat adalah cerita dini hari. :)
Kembali, waktu menunjukkan pukul 3 dini hari, dan mata saya dalam keadaan Fit!. Tidak ada tanda-tanda ingin tertidur, padahal beberapa jam lagi saya dan beberapa kawan lain akan menempuh perjalanan agak jauh.

Sepertinya saya tahu apa yang membuat saya tidak tertidur.
Pikiran saya mendeteksi sesuatu yang mendominasi.
Apapun itu ternyata hanya disebabkan oleh sesuatu yang sederhana, sesederhana "baju tidur" ala kadarnya. Lusuh namun nyaman. Sayangnya, bukan kesempatan saya kali ini untuk menjadi "baju tidur".Walaupun, dalam hati terdalam, saya tidak keberatan menjadi "baju tidur" yang lusuh namun nyaman itu.
Haha, maaf kawan, lagi-lagi saya tidak bisa jujur 100% tentang "baju tidur" itu. Biarkan imajinasi kalian bermain-main. Latihan biar meningkatkan kreativitas. hehehe

Inti dari postingan nggak jelas ini adalah berbagi pengalaman saya menjadi seorang yang *Plegmatis. Tidak memiliki emosi. Saya sendiri terheran-heran, karena walaupun saya dilukai, hati saya tetap tersenyum. Malah setelah setiap kali diterpa angin puyuh, hati saya tetap tenang... dan....herannya...
bersyukur.
Ya... bersyukur. Senjata terakhir.
Heran... saya terheran-heran. Kasus yang baru-baru menggeluti saya membuat saya makin sadar akan ke"plegmatis"-an saya.

*Plegmatis adalah salah satu dari Quadro Personality Plus; Melankolis, Koleris, Sanguinis, dan Plegmatis.
Plegmatis:  This is the flat-type. They are easy going, laid back, nonchalant, unexcitable and relaxed. Desiring a peaceful environment above all else.

Seorang Plegmatis digambarkan sebagai FLAT-TYPE atau DATAR... Nggak ada Fluktuasi, dinamika, dan kembang api. Tenang, setenang pekerja bangunan yang tidur karena kelelahan. Pulas. Tak terganggu.
Mungkin karena itu, makanya si Plegmatis menjadi orang yang easy going, laid back. Tidak ambil pusing.
Hanya mau damai.

Ya... saya mencoba berdamai dengan kekalahan saya. Kalah karena tidak menjadi "baju tidur."

Aduh, saya mohon maaf karena kalian mesti membaca sesuatu yang bener-bener super nggak jelas seperti ini hahahahaha.

Untuk itu saya kasih hadiah sebuah lagu enak deh...

I am sorry... and thank you



CVB

Thursday, August 4, 2011

Daun Musim Gugur dan Matahari

Jika waktumu dan waktuku berhenti di bulan kemarin, aku marah
Namun... jika waktumu dan waktuku memang berhenti, dan kini ruangmu dipenuhi oleh dia yang lain...

aku tidak perduli lagi....

masih kuingat kau sebagai yang terbaik, walaupun sepah yang tersisa. Namun, manismu tetap di sini...
di sanubari...

Jika waktuku harus berjalan terpisah dengan waktumu...
taken by miss Kribz
aku akan mengingatmu sebagai daun pepohonan di musim gugur. Indah namun menghilang.
dan aku tidak akan menyesal

Lalu... jika aku harus berjalan dalam waktuku tanpa waktumu. Aku akan bersahabat dengannya sambil menyadari kehadiran matahari musim panas yang membuatku tidak sendirian.
Karena aku yakin matahari musim panas akan terus di sana, menggantung.Tidak kemana-mana. Menyelimutiku dengan kehangatan di musim dingin,
Memberi makan pohon-pohon dan bunga-bunga di musim semi...
dan terus menemaniku ...

Matahariku....aku di sini....

CVB

Wednesday, August 3, 2011

Cerita Hari ini - "Air Di Leher"

Setelah musibah banjir kemarin, internet di basement tercinta resmi "liburan." Keenakan main air, jadinya penghuni (manusianya) nggak bisa online. Alhasil, Rumi* saya tercinta hijrah ke tempat kekasihnya, saya memilih untuk setia di basement dengan alasan "jaga rumah."
Sisi buruknya: 1. Bau
2. Apek
3. Stuffi
4. dan itu tadi... No internet connection.
Jadinya, hari ini saya kabur ke kafe dekat kampus.
Intensi utama untuk mencari internet connection adalah supaya bisa nyari kerjaan. Sudah saya putuskan untuk mengganti status dari Pasien Post-Graduation-Syndrome menjadi Karyawan. Telat? Iya... agak... Ah, susahnya menjadi orang seperti saya ini, harus punya motivasi dulu baru bisa bergerak. Harus ada inspirasi dulu. Nggak tahu apakah ini fakta atau hanya sekedar opini - mind set atau bahasa lainnya... kemalasan dan kurang daya juang.
Apapun itu, saya sudah niat - seniat-niatnya, untuk mencari pemasukan. Menjadi orang yang berguna sedikit.

Dan iya kawan, nyari kerjaan dengan status seperti saya ini (not a U.S. citizens nor U.S. national, dan minimnya pengalaman) menjadikan beban ini seperti Mission Impossible. Ya, lagi-lagi di postingan saya, saya menyebut kata Mission Impossible. Nampaknya sih saya sudah terlatih.
Ibu saya mempunyai satu istilah... "Air di leher" Ungkapan untuk orang yang hampir tenggelam, air sudah berada di bawah dagu, sedikit lagi bisa-bisa tenggelam. Manusianya dalam keadaan mangap-mangap.
Saya selalu fokus jika saya berada di keadaan "Air di leher"
Sepertinya, sudah bawaan dari lahir.
Lahir dulu ceritanya juga sama. Hampir mati baru keluar. Kedengarannya kurang menyenangkan. Namun, itu faktanya. Saya ini bayi 10 bulan. Waktu diangkat dari kandungan ibu, wajah saya putih. Tidak menangis. Tali pusar sudah meliliti leher saya. Untungnya, saya lolos... :) Tuhan maha pengasih, saya diberi kesempatan hidup.
Yang kedua, karier di dunia pendidikan alias sekolah juga demikian. Naik kelas dengan pas-pasan (mulai dari SMP).
Yang ketiga, mendengar kabar masuk ke University Of Minnesota juga "very last minute." Kuliahnya Januari 2010, dengar kabarnya November akhir dekat-dekat Desember 2009...
Masih banyak contoh-contoh lain. Hahahaha...
Gaya seperti ini rada risky terus terang, tapi saya sendiri belum punya kuasa sepenuhnya untuk Mengontrol. Nampaknya, Mission Impossible just suits me well. 

Hm...
Lepas dari itu semua, saya cuma ingat satu hal... seperti kata bung Coelho - The Alchemist...
When you want something with all your heart that's when you are closest to the Soul of the World. It's always a positive force. When a person really desires something, all the universe conspires to help that person to realize his dream. - The Alchemist by Paulo Coelho.
Saya sedang berexperimen, dan semoga hipotesis saya terbukti... :)
Kalaupun tidak, berarti.... ada misi lain yang harus saya selesaikan...

Hanya...
dari semua misi-misi kecil ini, 1 misi terbesar saya...
yaitu melihat perempuan di foto ini...
Kembali tersenyum, dan sehat kembali. Seperti ini paling tidak. 
Dan tentunya... untuk "guru" saya, paling tidak dia bisa tersenyum bangga, bahwa dia berhasil mendidik "muridnya" yang kadang ketololan hehehehe


Menarik Napas PAnjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang!!!!!!!!!!!!!!!1


CVB

Tuesday, August 2, 2011

Banjir Lagi

Baru lepas beberapa minggu, basement kembali banjir. BANJIR. Dengan mata kepala sendiri, saya melihat air mengalir dengan seenaknya dari celah pintu sempit itu. Air mengalir dengan santainya ke seluruh sudut petak basement kami. Lucunya, saya tidak panik. Tidak ada rasa marah. Hanya ada pikiran "ah... kerjaan baru..." 
Apakah saya yang bego, atau emang dunia sudah terlalu lucu. 
Hati saya enteng-enteng saja walaupun rumah kami jadinya begini
Proses pengeringan. Di bawah karpet ada 2 kipas angin dan Dehumidifier
 Saya malah masih sempatnya ikut ngakak sewaktu membaca Madre.Menikmati hingga lupa bahwa *Teddy merana...
Nemo pun santai melihat air yang mengalir. Mungkin di kepalanya yang hanya berisi kapuk itu ia berkata "oh ini yang namanya air...." Maklum, dia dari pertama lahir hanya tahu kasur.
Hanya Teddy yang "waras." Dia sempoyongan karena banyak barang di tempat tidur. "Hadoooh... bos Chendani... cepeeeeeeet bereeeesiiiiin rumaaaaaaah" keluhnya.
Kataku padanya: Sabar Ted... untung barang nggak rusak parah, untung rumah tidak rubuh, untung aku masih bisa hidup dan masih bisa sama kamu. Bayangin, di Indonesia ada banyak tempat yang kalau banjir itu sama aja dengan "kiamat." Seluruh harta benda bisa ludes terbawa arus. Ini untung air hanya merembes masuk. Kamu tenang aja, ntar tempat tidur aku rapikan biar kita berdua tidur dengan tenang malam ini dan berharap alam lebih ramah. Atau paling nggak, saya bisa lebih sigap kalau ujan datang lagi...
okeeei Ted?
Teddy: *Ohook* okeeee okeeeeee okeeeeeeee!!!!
Ya...dunia sudah terlalu lucu...



CVB

Monday, August 1, 2011

Bensin yang tidak mahal namun berharga

Sudah cukup aku bersama mereka yang membuatku tersenyum lagi. Bukan tidak mungkin aku membutuhkan mereka lagi. Itu sudah mutlak. Sahabat itu adalah bensin. Makanan. Penambah energi yang tidak mahal. Mereka dengan cara, gaya, dan karater masing-masing, adalah sesuatu yang dapat kita miliki secara cuma-cuma namun harganya tak terjemahkan dalam benda bernama uang. Terima kasih... :)
Aku di sini bukan ingin mengeluh tentang hujan keras yang membuat basement kami banjir (lagi). Namun, aku di sini untuk mencatat tentang satu lembaran baru dari kisah perempuan lemah ini. Sudah dari akhir pekan kemarin, mereka yang aku sebut sahabat telah memberi aku "makanan" cukup. Minneapolis yang mendung tidak membuat perempuan ini meredup. Sebaliknya.
Ia berpikir kini waktunya sendiri, bermimpi kembali lalu bangun dan membuka pintu. Mulai berjalan menapaki hidup dengan arah yang pasti. Tujuan mutlak lenkap dengan denah sudah dipersiapkan. Ada gesekan mesin yang mendesis di hatiku untuk mendorongku menginjak gas, berjalan ala mesin ke sebuah tujuan. Sebuah persinggahan pertama. Simpangan di ujung sana. Aku tak tahu akan bagaimana rupanya, namun aku tahu bahwa aku ingin berhenti di ujung persimpangan itu. Dan dari sana, aku tidak akan berhenti.
Aku akan bermimpi lagi, lalu bangun dan melangkah ke tujuan berikutnya. Aku punya firasat bahwa aku tidak akan berhenti selagi napas masih berhembus dari raga perempuan ini.

Untukmu kawanku... terima kasih...
Kalian adalah bensin untuk mesin yang mogok selama 2 bulan ini.
 
Baiklah, sudah cukup saya berkata-kata. Aksi adalah satu-satunya bukti.
(long sigh......)

CVB

My Final week in the past...

This is a dedication for those who still have Finals this upcoming week... :P

One thing that stuck in my head when I was on final week... was the MEAL hahahahahaha...
I think this habit happened since I was in the Fourth grade in Junior high school. I remember, my father or my mother would pick me up and brought me to a restaurant every time I finished my first exam... :)

My mom would bring me to one of my favorite restaurants, Makassar Cafe, it was called. They served Western food. It's a cafe attached to a Chinese Restaurant - named Makassar Suki and a theater. My mom's favorite at that restaurant was chicken in the basket. I would ask for Lasgna. :)

My father on the other hand would bring me to Indonesian restaurant. He favored Gado-gado so much, so we would go to a small restaurant that has been in town since my parents were in college. I didn't really like it, hahaha but I liked the fried noodle, so my pa would eat his gado-gado, and I would enjoy my fried noodle. Sometimes, we went to a Javanese restaurant near by our house. Again, he would order gado-gado or oxtail soup. I would order rawon.

Then, I moved to Seattle. Nothing really special when I was in Final Week. I didn't see it as a special occasion unfortunately. Perhaps, I was not really serious about school. It went just like other ordinary day. University life changed everything though. Meal on Final week became a Highlight once again... hahaha...

The most memorable time was my last 2 semesters. Fall 2010 and Spring 2011. We always began with Meal at the Dining Hall, I would happily invite them to eat at the dining hall in my resident hall. A week before final, I would stock up my fridge and my room with small snacks as my lunch. For instance, oreo, yogurt, milk, and crackers hahaha. Don't forget, bread.
However, there was a little twist or I may say an Upgrade for my Final meal hehehe.

 
Half Priced frappucino hehheeh
 
The Meja Sesajen
ahh... beautiful memory... :)
Having a study night as well as gossiping....
Having a serious study in Computer Lab or Study places...
I definitely make sure that I will tell this story to my Kids in the future... saying that Final week can be a very Fun weeeek! Stressful yet Memorable...

CVB