Friday, March 30, 2012

Bulan Maret pun ditutup dengan....

Aku cuma ingin diam... duduk dan berdoa

Bukan karena kekalutan...
Ini mungkin panggilan kontemplasi.
Sebelumnya, aku wajib untuk memberitahu bahwa 3 minggu lalu aku mengikuti Ret-ret KTM. Manakala saat berdoa, banyak sekali orang-orang yang menangis atau setelah itu merasakan suka cita, namun aku lain. Aku merasa diam. Terheran-heran aku bertanya-tanya apakah aku tidak dijamah? Jawabannya kontan datang keesokan harinya. Kata si narasumber "kalau kita tidak merasakan apa-apa itu bisa jadi berarti kita diajak untuk berkontemplasi"
Ding Ding Ding

Ya... aku diminta untuk lebih mendengarkannya. Membuat hati ini menjadi lebih tenang.
Ketenangan...
ya menjadi lebih tenang...
iu yang kuperlukan...
tak lebih tak kurang



CVB

Tuesday, March 27, 2012

Tema Bulan Maret

Nggak terasa bulan Maret sudah mau berakhir. Tinggal beberapa hari lagi, kalender akan diganti.

Maret, bulan ketiga dalam tahun Gregorian. dan juga nampaknya sebagai tanda Tuhan merestui keberadaan saya di Indonesia. Sudah 5 bulan saya berdomisili di tanah kelahiran, baru akhir-akhir ini saya benar-benar merasa diterima seutuhnya. Nggak usah lagi bicara soal 'hadiah-hadiah selamat datang' yang saya dapatkan di 3 bulan terakhir. Sudah cukup saya jabarkan di blog saya in. Lebih mending berkata-kata soal mengapa saya merasa sudah diterima...

5. My heart feels at ease, my mind thinks good things, my smile is always 'on' !!!!
^____________________________________________________________^
4. I have faced those critical moments. Awal kepulangan saya di Indonesia adalah masa-masa kritis. Persis seperti masa penyesuaian diri ketika baru pindah ke tempat baru. Mau adaptasi fisik, mental, hingga ketahanan jiwa dan raga.
3. It is official that I am trying to commit in a community. It's named Holy Trinity Community - Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM).
What made me declare that 'it is official' is simple. I am accepted, I am improved, and I am loved :)
2. Days are a lot busier!!! School stuff, community, RETREAT!!!, *Mambo's quality time, *Echong's quality time, *papo's quality time, (heheheheh) Not exactly! However, I just feel that 24 hours are nearly not enough for my activities. This is a good sign. I like being active! woohoooo!!
1. MY MOM IS ALIVE!!! she has been showing A LOT of IMPROVEMENTS lalalalalallalaaa
Kami sudah bisa menyanyiiii bersama, ketawa, dan lebih saling menerima :) She can have a very good night sleep!!!
(masuk lagu Oh Jakarta OST Arisan!2)

Just a few minutes ago, my dad said that "penyakitnya mama itu membawa berkat untuk kita semua. Gara-gara mama saya belajar tummo (semacam tenaga perana yang menyembuhkan - it works; selama ini saya jarang minum obat hehe), gara-gara mama saya masuk amway dan belajar mengkonsumsi suplemen, dan akhirnya tahu transfer factor. Kita belum sakit sudah tahu banyak barang baik gara-gara mama"

:)
Ah bulan Maret.
Awal musim semi.
taken from tumblr
 Waktunya bunga-bunga tersenyum sama seperti hati saya yang mulai tersenyum.
Terima kasih... :)
*mambo; me mom
Mambo can come down and join us whenever we have gathering!!! :)
*echong: me dog
*papo: me papa












Ah....

CVB

Thursday, March 22, 2012

Lirihan Pohon Kamboja

Hidupku kalau dipikir-pikir tidak begitu menyedihkan maupun menyenangkan. Memang lebih condong ke hal-hal yang menyedihkan kalau aku harus memilih. Aku lahir dan tumbuh dikelilingi batu nisan. Jangan tanya akar-akarku mendapatkan asupan nutrisinya dari mana. Yang pasti aku tumbuh sehat walafiat. Awalnya, tanah di samping-sampingku masih lapang dan ada beberapa sesama pohon kamboja saudara-saudara jauhku yang tumbuh bersamaku. Kami tidak segemuk peliharaan orang tetapi hidup tenang-tenang saja. Sampai saudaraku yang paling ujung ditebang. Kami menghalangi sepetak tanah untuk dijadikan tempat peristirahatan terakhir sebuah keluarga China kaya. Lebih parah lagi ketika aku melihat pohon yang paling cantik itu ditebang hanya karena dia menghalangi kuburan keluarga kaya yang akan dipasangkan atap. Ya penebangan kami termasuk membuahkan uang kepada yayasan atau apalah itu namanya. Tebangan ke 3,4, dan seterusnya membuatku kehilangan napsu hidup. Ya, aku hanyalah tumbuhan. Hanya sebuah pohon yang bunganya selalu dicap sebagai bunga kuburan. Hidupku hanya mencium kesedihan, mendengarkan tangisan dan teriakan orang-orang pilu. Belum lagi ketika matahari sudah beristirahat, dahan-dahanku menjadi tempat singgahan mereka yang belum berangkat.  Aku bukan kalejengking yang bisa menyusup ke tanah atau menusukkan bisa ketika bahaya datang, aku bukan anjing yang tinggal, makan, tidur di rumah berlantai marmer. Aku hanya pohon. Makhluk hidup yang mati. 
 Kira-kira sudah 10 tahun berlalu. Sekarang aku betul-betul dikelilingi batu-batu nisan mewah dengan segala kemegahannya. Tinggal tunggu waktu aku ditebang sebelum bungaku gugur. Ada desas-desus bahwa aku bisa saja ditebang karena akan dibangun pagar besi di sekeliling kuburan seorang kakek tua. Kuburannya tepat di depanku. Kuburan yang sepi namun terawat.
Hari ini ada beberapa orang yang datang membawa alat ukur. Seorang wanita dengan 2 pria. Mereka mulai membicarakan rencana-rencana mereka. Aku hanya menatap lesu dan sambil bergerak seadanya karena tiupan angin yang tidak kencang. Merasakan tiap sengatan matahari dan membiarkan daun-daunku berfotosintesis. Tiba-tiba, salah satu pucukku bergerak kencang. Kukira habislah riwayatku. Gergaji segera mengeranyam dan memotong habis badanku yang masih muda ini. Lama-kelamaan, aku merasakan bahwa dahan-dahanku masih utuh, daun-daunku masih mengerjakan tugasnya dengan sukses, memberi makanan kepada tubuhku dan melepaskan oksigen ke luar.
Kupasangkan telingaku dengan hati-hati.
*"Janganmi. Nda usah mi ditebang. Biarmi saja, kita pasang pagar lalu nanti kita pasang kawat duri saja di sekitar pagarnya mengelilingi pohonnya" wanita itu berkata.
"Ya... cocokmi itu. Eh kau rasa ada bau-bau wangi?" kata seorang pria tegap.
"Itumi, makanya janganmi tebang, biar kasih angkong bau-bau wangi sedikit" jawab wanita itu dengan santai sambil membersihkan sisi-sisi kubur.

satu bunga terjatuh dibawa angin, terletak manis di atas pasir-pasir sepi sebagai tanda terima kasih
Taken from tumblr.
 *Dialek Makassar



CVB

Wednesday, March 14, 2012

Penitensi

Aku menikmati kesepian ini. Hanya memandang diriku di cermin dan berkata "ini penintensimu"
Sebuah hukuman sekaligus pengujian.
Dan pada akhirnya aku merasa menjadi pemenang...

Namun, ya... inilah penitensi.
Inilah tanda pertobatan

Biarkan hanya aku dan bunyi jangkrik
Aku menunduk
Mencatat dengan benar di diriku, bahwa ada Dia yang Maha Kuasa. Yang memegang kendali.

Tangan kakiku hanya seper-seribu dari kekuatan dan kekuasaanNya.

Biarkan aku bergelung dalam tobatku ini. 


Everything happened for a reason...


CVB

Tuesday, March 13, 2012

Cerita Pagi

Cerita pagiku hari ini sederhana saja.
Ada bagian dari diriku yang berharap bahwa aku masih di sana. Di negeri orang.
Ada bagian dari diriku yang ingin mencium bau kopi pada saat berjalan di antara pohon-pohon tanpa daun.
Ada bagian dari diriku yang hanya ingin menikmati pagi yang berembun dan dingin dengan secangkir kopi mocha hangat. Sesekali menghembuskan uap karena cuaca dingin.
Ada bagian dari diriku yang melihat tatanan kota yang rapi dan dipenuhi dengan kafe-kafe berjejeran.
Ada bagian dari diriku yang ingin menikmati pagi yang dingin namun matahari bersinar terik.

Minneapolis, apa kabarmu?

CVB

Saturday, March 10, 2012

A Love Story Episode 1 - Could it be (Crush)



(Intro - could it be by Raisa, instrument - guitar)
INT -House
* night *
(opened door sound)
Shot 1: everyone's eyes glance at the door
Shot 2. a girl coming in say "sorry" silently and rush to find a place
Shot 3a: a guy is glancing at her
Shot 3b: the girl glance her surrounding
Shot 3c: Their eyes met
Raisa:
kau datang dan jantungku berdegup kencang
kau buatku terbang melayang
tiada ku sangka getaran ini ada
saat jumpa yang pertama
Shot 4: the meeting continue
Shot 5: extreme close up - the girl's eyes move to one spot
* mataku tak dapat terlepas darimu
perhatikan setiap tingkahmu
tertawa pada setiap candamu
saat jumpa yang pertama
Shot 6: The guy
Shot 7: close up - The guy's eyes move to one spot
Shot 8: medium wide shot - Their eyes met for 30 seconds
(Tacet)
Shot 9: everybody starts taking food
(music continue)
Raisa:
could it be love, could it be love
could it be, could it be, could it be love
could it be love, could it be love
could this be something that i never had
could it be love

Shot 10: The girl's head : "oh mungkinkah ini cinta"

To be continued.... ?
Maybe....

CVB

Wednesday, March 7, 2012

Habis Gelap Terbitlah Terang

Seperti judul buku Ibu kita Kartini... Habis Gelap Terbitlah Terang. Kira-kira kiasan itulah yang paling tepat dalam menggambarkan kehidupan saya sehabis menginjakkan kaki di tanah ibu pertiwi ini.
Setelah gonta-ganti penyakit selama hampir 4 bulan, akhirnya saya bisa merasakan tubuh yang lebih sehat dan pikiran yang jauh lebih bebas. Ketika tiba di Indonesia, penyakit tak habis-habisnya hinggap di tubuh saya. Hari pertama kena sakit kepala, hari kedua keracunan makanan, lalu flu. Kemudian bulan berikutnya, flu lagi, sakit kepala lagi, flu bahkan untuk sebulan, lalu ditutup dengan gejala tifes di mana saya harus beristirahat penuh di tempat tidur. Wah wah... hawa Indonesia sepertinya ingin memberi tes kekebalan kepada tubuh saya. Untungnya, bisa dikatakan bahwa saya lulus "ujian."
Bukan hanya tubuh saya yang diuji, pikiran saya pun diuji habis-habisan. Selama hampir 2 bulan saya merasa tidak ada perasaan lain selain kecewa dan sedih. Selama itu juga saya berpikir tidak ada yang lain selain penyesalan. Seperti sedang memakai Horcrux (YES I AM POTTERISHhehehehehhehehe).
Hanya ini Indonesia. Rumah saya. Dan saya beruntung tung tung tuuuuung dikelilingi oleh orang-orang yang mengenal saya dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki. Begitu banyak dukungan dan kehangatan dari kehadiran mereka sampai-sampai saya bisa lolos "ujian" kekebalan ini.
Ada yang sampai rela bawain saya apel, jus mangga, dan hard disk berisikan Running Man (korean show) dan Korean dramas, satu rombongan gerombolan siberat datang menjenguk, dapat pesan yang menguatkan pagi-pagi, dan kehadiran papo yang tidak pernah absen ingetin makan obat... oh... pengen nyanyi lalalalalala
Apalagi ketemu orang-orang baru yang bersedia mendengarkan segala keluh kesah orang-yang-baru-forgood... ah... sungguh beribu terima kasih....

The sword of Gryffindor has been sent to me ;)

Walau beban itu belum berujung...
Tetapi ringan bagai bulu....
Karena kehadiranmu... mu.... dan... muuuuuuu

Dan aku berharap bahwa buah pikiran ibu kita Kartini "Habis Gelap Terbitlah Terang" juga bekerja dalam hal lain...

You know what I mean lah ya...


PS: Thank You the Almighty... 





CVB