Wednesday, October 26, 2011

Obsesi

Before I jump into the main point of this post, I would like to welcome 2 new members of my "family" :)
After 3 weeks without a certainty, I finally got my own USB modem for me to get connected with the 'whole' world... 
Please welcome, Albert Yossie Huwi Budhi
Rasa-rasanya legaa banget dan bebas banget. Selama ini tanpa internet, saya merasa pincang, nggak bebas. haha...
Don't ask me why I came out with such a name haha... nggak tahu kenapa, begitu mendapatkan "bayi" baru ini, langsung muncul nama Yossie di kepala. hahahaha... maklumi saja isi kepala saya ini...
yang kedua, let me introduce you Stroberi, my pink flexy (CDMA)


Baiklah, seturut dengan judulnya, saya ingin berbagi rahasia sedikit. Sebenarnya apa sih obsesi dari seorang Chendani ini...

nomor 1 yang paling utama - DANCING
Seperti mbak yang satu ini...
diculik dari tumblr.com
Om Shanti Om - picture from Google (forget where;... hahaha)
Tari-menari bukan hal baru. Dari umur 5 tahun saya dikursuskan menari balet oleh ibu saya hingga SMP dan jangan kira badan saya ramping-aduhai-bahenol gara-gara menari balet. Dari kecil badan saya sudah terbilang besar dan gempal. Namun, walaupun begitu, saya tetap menari dan sampai diangkat jadi asisten loh. SMA, saya dipercayai untuk menjadi instruktur. Itu yang membuat saya mencintai tari-menari. Bukan hanya balet saja, tarian tradisional pun menangkap perhatian saya, tapi sayangnya, saya tidak sempat mendapatkan pendidikan formal soal tarian tradisional. Untuk itu, saya niat, sebelum saya melepaskan kelajangan saya (baca: menikah), saya ingin belajar tarian jawa di Yogya, tarian Bali, dan Bollywood!! hahaha... seriously, I want to know how to dance like Sharukh Khan. Untuk sekarang, saya mau membekali diri saya dengan flexibilitas (physically), e.g. split, kayang, roll depan, de el el. Itu yang menjadi obsesi saya saat ini...
Oh satu lagi... my next goal
Yup, I want to learn how to dance this cute dance haha


Obsesi nomor 2 adalah - GOOD BrEAKFAST
As always been said, "The most important meal of the day is breakfast."
Smiliey Pancake - tumblr

Strawberry oatmeal - tumblr
Breakfast itu selalu menarik. Apalagi waktu selagi di Amerika. Orang-orang negeri itu sangat menggemari Breakfast, sampai saya pun ikut-ikutan senang dengan breakfast.Pisang, pancake, peanut butter, Hot Chocolate, omelette, hmmmm





Bayangkan, segelas kopi susu mengepul dari balik cangkir putih itu. hmm... aromanya meremajakan seluruh indra. 
Lidah dimanja dengan rasa segar dari buah tropis. 
Belum cukup sampai di situ, perut dihangatkan dengan semangkuk bubur ayam dari gerobak keliling... Ahh... hari itu akan menjadi hari yang indah- iming-iming sebelum tidur
Ini yang namanya cinta... :P

Obsesi nomor 3 adalah  - Nice Working Place...
Tempat kerja itu adalah dapur kreativitas. Jadi, penting hukumnya untuk mempunyai tempat bekerja yang rapi, menarik, dan efficient. 
dipinjam dari Tumblr.com
Ingin rasanya saya menulis membiarkan ide saya mengalir di tempat seperti itu ... :P

Obsesi nomor 4 - BathTub Inside the Bed room!! 
Seperti ini...
Bathtub inside the bed room - tumblr.com
Alasannya absurd, seabsurd jawaban teman saya ketika ditanya ingin kamar tidur seperti apa. Dengan mata berbinar-binar dan tanpa ba-bi-bu, dia langsung menjawab mau punya 2 tempat tidur di dalam kamar dan menghadap ke kebun luas yang ada sapinya.... hahahaha
Yah, kadang-kadang absurditas lahir dari kreativitas (tanda tanya.....)

Obsesi nomor 5 - Seoul, Yogya, dan Amsterdam!!!
3 kota ini adalah kota tujuan teratas yang ingin saya kunjungi, tak segan-segan untuk menetap juga jika ada kesempatan. Mengapa? 
Lagi-lagi alasan sepele...
Sebenarnya, obsesi saya kepada Seoul adalah lebih bertitik berat pada jajanannyaaaa...
picture from here, Korean street food
DdukBokKi, goreng-gorengan, dan makanan tusuk.Memang dari dulu punya obsesi kecil untuk jalan-jalan sambil comot mencomot jajanan bersama teman alih-alih makan di restoran... ;)

Lalu mengapa Yogya ..
Selain karena ingin belajar menari, ada sesuatu yang memang istimewa dari kota Yogya. Yogya bagi saya adalah kota yang mencerminkan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Yogya adalah rumah bagi candi yang berumur ratusan tahun. Banyak tradisi yang masih dijaga dan dibudidayakan. Itu sebabnya Yogya menjadi gambar projeksi masa lalu.
Candi Borobudur - Wikipedia
Sultan Hamengkubowono X - here
Yogya sebagai projeksi dari masa sekarang direpresentasi oleh kehadiran Sultan Hamengkubowono X. Beliau sebagai sultan dan juga politisi berusaha mempertahankan tradisi sekaligus mengikuti dinamika globalisasi. Ini membuat Yogya menjadi kota yang menyimpan seribu tradisi tetapi tetap menjadi kota yang tidak ketinggalan jaman.

"Yogya Kota Pelajar" sudah sangat akrab di telinga kita. Mahasiswa-mahasiswa inilah yang menjadi projeksi masa depan dari kota Yogya. Pelajar di perguruan tinggi ini adalah harapan bangsa. Jadilah mereka melengkapi Yogyakarta.





Dan Amsterdam...
Sebenarnya, kota yang ingin saya kunjungi itu Zoetermeer, tapi karena Amsterdam lebih dikenal, jadilah Amsterdam menjadi tumbal. hahaha. Tapi, pada intinya, saya memang sangat ingin mengunjungi negeri bekas penjajah Indonesia itu. Sebabnya adalah karena di situ saya bisa ketemu dengan makhluk2 lucuu iniiiiii
Lalie and Caspar

Lalie and Jorika

My "Bhineka Tunggal Ika family" 

Mijn Familie

Sekian dulu obsesi-obsesi saya... 

Sekarang...

Apa Obsesimu? 



CVB

Thursday, October 20, 2011

This is my saying

Sekedar update... saya sedang suntuk2nya.
otak saya sedang gempor-gempornya mencari akal untuk keluar dari situasi suntuk ini. Radar saya mengatakan bahwa ada tanda bahaya. Bahaya berdiam diri. Rasanya kaki tangan ini segera bergerak, namun terhalang terus. Kondisi ibu saya sedang mengalami penurunan derastis, dan yang lebih mengerikannya lagi... ada suara kecil yang ingin menyerah saja.
Sungguh memalukan.
In addition to this scary situation, I have this fear haunted me these days. The fear of pursuing my dream... ck ck ck... this condition really worries me... From the beginning, I realized that my mom's condition would drag me down, so it's totally necessary to have my feet on the ground all the time...

People are afraid to pursue their most important dreams, because they feel that they don't deserve them, or That they'll be unable to achieve them. - Paulo Coelho, "the Alchemist"
 Coming back home, people surely curious of what I am going to do next... They often ask "what do you want to do next?" Even my mom always brings up the very same question.


I was not answering not because there was no answer, but there's this fear that hang on the tip of my tongue.

Again, I am stripping my self again trough this post. The reason is simply because you... are a very excellent listener...

Let me do my actions without a lot of words...

CVB

Thursday, October 13, 2011

Life Processor...

Pada tahu dong yang namanya Food Processor...

Source: wikipedia
 Alat yang digunakan untuk mengganti ulekan untuk menghaluskan bumbu-bumbu masakan, atau dengan kata lain mesin penghancur makanan...
Kita memulai dengan memasukkan buah, rempah, atau apapun yang ingin dihaluskan, tinggal pencet tombol, dan voila, jadilah bumbu gado-gado.

Ternyata hidup juga punya Life Processor.
Benda-benda yang ingin kita haluskan itu ibarat doa-doa yang kita panjatkan, mimpi-mimpi yang kita inginkan, atau tujuan-tujuan akhir yang kita impikan. Lalu kesemuanya itu kita haturkan kepada YME dan berharap bahwa kesemuanya itu dijawab.

Masuk ke fase berikut, semua doa-doa, mimpi-mimpi, dan tujuan-tujuan kita itu kemudian diproses di dalam serangkaian kejadian yang membawa kita pada hasil akhir. Serankaian kejadian inilah yang saya beri istilah Life Processor. hahaha

Life Processor ini jangan dianggap main-main. Doa-doa beserta teman-temannya itu beneran didengar. Namun dengan proses yang berbeda-beda. Ada yang diaduk terlebih dahulu, ada yang dicincang, dihaluskan dengan kecepatan yang berbeda-beda juga. Low, medium, and high.
Contohnya adalah kepulangan saya dari Bali ke Makassar.

Seperti yang sudah saya sampaikan di post-post sebelumnya, bahwa barang bawaan saya itu beranak pinak menjadi 3 koper besar dan 1 koper kecil. Tentunya, beratnya sudah melewati batas Normal barang bawaan. Ada bayaran yang harus saya bayar untuk memboyong semua barang tersebut. Nah, ibu dan tante saya sengaja datang ke Bali untuk membantu meringankan kelebihan barang bawaan saya itu. Untuk bertiga, kami bisa membawa barang bawaan sampai 60 kg - 20kg/orang. Tapi, barang bawaan saya sendiri dari Amerika itu sudah mencapai 70an Kg. Jadinya, mau tidak mau kami harus membayar kelebihan berat tersebut. Ibu saya sudah rela dan sudah mempersiapkan nominal yang cukup besar untuk membawa kembali barang putrinya yang kebanyakan itu. Hanya dasar ibu-ibu, mau dong kalau tidak usah membayar. Bukankah lebih baik kalau bisa kami tidak usah membayar mahal untuk kelebihan berat itu. Jadilah, ibu saya menuturkan doa agar kami bisa mendapatkan keringanan.

Hari itu yang kami tahu kami berangkat pukul 6:50 pagi. Sudah direview berulang kali. Tidak salah lagi. Lalu, kami juga sudah mendapatkan nomor seat, alhasil kami tidak buru-buru untuk ke airport. Begitu tiba di airport, kami dengan santainya menuju counter. Eh, si mbaknya bingung ketika kami bilang kalau tujuan kami itu Makassar. "Pesawatnya udah berangkat bu..."begitu katanya...
Kontan kami kaget. Waktu masih menunjukkan hampir pukul 6:30. Untuk yang sudah mempunyai seat, seharusnya kami masih bisa mengejar untuk boarding. Setelah diselidik ternyata pesawatnya dijadwalkan untuk berangkat pukul 6:35 pagi. Tante saya jadinya sibuk ngejelasin bahwa kita itu nggak salah, ada kekeliruan yang terjadi antara pesawat, travel, dan tiket. Tentunya dengan sedikit meninggikan suara biar kedengaran galak.

Denpasar-Surabaya

Beliau menjelaskan sambil menyodorkan bukti satu-satunya yang kami punya, tiket. Bukti itu ternyata kuat. Jadilah kami dialihkan ke Surabaya, lalu dari sana kami akan terbang ke Makassar. Yang tadinya kami hanya akan terbang 55 menit, sekarang jadinya tambah 39 menit, Bali-Surabaya, dan 1jam lebih dari Surabaya-Makassar. Hanya kami setuju saja soalnya lebih cepat pulang lebih baik, toh kami tidak perlu mengganti apa-apa.
Lalu, tante saya mulai mengangkat topik kelebihan-berat-bagasi dengan hati-hati. Sekarang dengan suara yang lebih lembut dan sedikit memelas, beliau mengatakan bahwa kami kelebihan berat bagasi karena anaknya (read: saya) baru pulang dari luar negeri. Ibunya yang datang menjemput juga lagi sakit... bla bla bla...
Alhasil, petugasnya melakukan 'negosiasi' dengan atasannya di ruangan tertutup dan begitu keluar, dia membawa berita baik... :)

Surabaya-Ujung Pandang (Makassar)

"Oke bu, kasih masuk aja, untuk kali ini kami loloskan" kira-kira begitu yang ia katakan sambil tersenyum bukan merungut...

Jadinya, doa ibu saya itu dicincang dikit dulu, diulek-ulek dikit, diputar sampai ke Surabaya untuk akhirnya terkabulkan... hahaha...








Ini tentunya hanya sebuah contoh kecil. Doa jangka pendek. Coba kita ingat-ingat lagi jalan yang kita lalui. Apakah jalan itu membawa kita ke doa-doa kita yang duluuuuuuuu kita pernah panjatkan? Saya masih punya banyak contoh lain, yang sayangnya masih dalam proses, jadinya belum bisa saya bagikan. hehehe...

Satu lagi deh.
Hanya sekedar update. Mudah-mudahan ini menjadi sebuah jalan pembuka untuk mimpi saya :)


Ini tentunya sudah diedit oleh redaksi untuk menyamakan dengan konten majalah. Terbit Oktober 2011...

Semoga tidak berhenti sampai di sini...
Terima kasih dukungannya semuanyaaaa :)
Dan semoga saya tahan banting dalam Life Processor mimpi saya yang satu ini :)

"Every search begins with beginner's luck and ends with the victor's being severely tested... "- Paulo Coelho, The Alchemist...
CVB

Friday, October 7, 2011

Menit-Menit yang Berbicara

Baru terhitung beberapa menit tertidur, benturan roda pesawat dan landasan membuatnya terbangun...
Mereka sudah mendarat rupanya...

Baru terhitung beberapa menit pesawat menyentuh landasan, tahu-tahu pesawat itu berhenti...
Mereka telah sampai, sedikit lagi para penumpang sudah bisa keluar dari pesawat...

Baru terhitung beberapa menit setelah ia menginjakkan kaki di gedung terminal, ia berhenti.
Air matanya jatuh.
Sebuah fakta harus ia sanggupi.
Ia telah berada ribuan kilometer dari tempat yang telah ia anggap rumah...

Cepat-cepat ia mencari toilet...
Dikuncinya pintu lalu ia membiarkan dirinya menangis...
Namun, pelan-pelan ia memandang dirinya di kaca, lalu menggumam dalam hati...
"you'll be fine... "
"you'll be fine..."
Ada rasa takjub sedikit...
Bisa-bisanya air mata itu otomatis keluar padahal ketika ia mengucapkan salam perpisahan dengan sahabat-sahabatnya, tak setetes pun keluar. Bahkan, hatinya tak merasakan apa-apa. Semuanya terasa cepat. Baru, setelah ia masuk ke dalam ruang tunggu, langkahnya memberat, dan pelan-pelan air matanya meleleh. Hanya begitu. Lalu, selama penerbangan, pikirannya ditenggelamkan oleh rasa lelah.
Dan saat itu, hatinya terasa diserang bongkahan besi. Beratnya minta ampun. Perih. Air matanya keluar dengan lancarnya.

Baru beberapa menit keluar dari toilet, bau bunga kamboja menyeruak seperti ingin mengatakan padanya bahwa ia benar-benar ada di pulau Bali. Bukan di Seoul, bukan di Minneapolis. Papan-papan reklame dan papan-papan petunjuk jelas-jelas berbahasa Indonesia, menyatakan bahwa ia di Indonesia, dan bukan di Amerika.
Ya, ia sudah di tanah kelahirannya.
Baru beberapa menit ia mengantri untuk melewati imigrasi, ia sudah di depan petugas. Antrian untuk warga negara Indonesia itu pendek. Hanya kurang dari 20 orang.
Baru beberapa menit ia mencari koper bawaannya, ia sudah menemukan 3 kopernya sekaligus.
Hanya dalam hitungan menit, ia disambut oleh orangtua angkatnya, lalu diantar pulang.

Beberapa menit kemudian, ia bertemu dengan ibunya dan segalanya menjadi normal. Ia tahu bahwa tempatnya di sana. Namun beberapa menit berlalu, ia merasa gamang. Ada ketakutan yang mengusiknya tentang hidupnya nanti di Indonesia. Di tempat di mana segala aturan itu ada untuk dilanggar. Ia berpikir bahwa ia harus memulai dari nol. Beradaptasi lagi. Mulai mempelajari segala sesuatunya lagi dan di saat bersamaan tidak melupakan apa yang telah ia dapatkan di negeri orang.
Takut?
Jelas.
Hanya, ia percaya pada iman.
Iman mengenai segala hal akan berjalan lancar hanya berdasarkan kepercayaan
Sebuah pengetahuan yang absurd namun manjur.

Menit berikutnya, ia tertidur pulas bersama ibunya... dan berjanji kepada diri sendiri bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja.

Ya akan baik-baik saja...





CVB

Wednesday, October 5, 2011

Complete the Sentence "After I arrive at Bali, I would like to..."

1. tell my mom about what I have experienced before I leave the U.S. : Not really, she seemed not really interested :(
2. eat "ayam goreng" Put off - I ate it in Makassar

3. eat "es buah" - I ate it in Makassar as well
4. meet Gina - my "sister"
BIG YES!! and also I met Her cousin!! (from her father, I am from her mother's side)
Gila tetap gila - Gina, Fanya, and Chendani

5. say grace
6. sleep
7. swim
8. meet my Bali family :)
9. start getting used to take care of my mom - personal nurse... :P - in progress
10. keep updated

And oh I met my Bali family :)
Wilson

Mama Henny

CVB

Tuesday, October 4, 2011

Hati Bisa juga Bingung Mau Rasa Apa

...
mmm
Saya beneran bingung mau mulai dari mana...
Dari kapan-kapan, pikiran saya sibuk dengan segala macam hal. Benar-benar bingung. Memutuskan untuk pulang sudah bukan hal yang main-main. Melihat barang-barang saya saja sudah membuat perut sembelit... Ditambah pikiran tentang meninggalkan teman-teman... membuat dada saya sesak.

Mau tidak mau saya harus mengucapkan kata perpisahan, dan ketika mendengarkan wish mereka satu-satus serta melihat mereka melambaikan tangan, sudah membuat saya seperti orang ling lung. Bahkan memikirkan untuk berpisah saja sudah membuat saya tidak bisa nge-pack 2 hari yang lalu. Tahu-tahu, saya sudah terbaring di tempat tidur dengan air mata bercucuran dan dada yang sesak. Apalagi sesudah mengucapkan perpisahan, masih banyaaak sekali hal-hal yang ingin sekali saya katakan, tapi pikiran saya sudah sibuk mencerna situasi saat itu. Hati saya sudah capek, jadinya waktu itu saya merespon lambat-lambat.

Saya menyempatkan waktu di sela-sela nge-pack untuk mengutarakan isi hati saya di atas kertas untuk teman-teman. Tapi, menuliskannya saja sudah menyerap setengah dari energi saya yang tersisa. 3 hari pertama di bulan Oktober telah menyita energi saya sampai hampir ke titik nol. Seperti sedang mengerjakan tugas akhir saja haha... Tidak bisa tidur, makan pun terlantar, untungnya sehari sebelum berangkat saya usahakan untuk tidur lebih dari 4 jam, biasanya cuma bisa tidur kurang dari 4 jam karena saat itu mata saya benar-benar capek, memerah.

Kelihatannya saya seperti melebih-lebihkan. Mungkin banyak dari kalian juga pasti sudah beradu komen "Kenapa nggak tinggal aja kalau begitu?"
Inilah lucunya hidup. Hidup itu bukan hanya sekedar hitam dan putih. Manusia juga bukan sekedar baik dan jahat. Kita semua ada di sisi abu-abu. Apa yang kelihatan belum tentu yang sebenarnya. Atau dengan kata lain, kontradiksi itu selalu hadir dan nyata.

Salah satu contohnya... saya merasakan kelegaan sekaligus sedih setelah memutuskan untuk pulang. Ada bagian dari hati saya yang bersorak gembira menyetujui keputusan ini. Saya belum bisa menjelaskan apa itu... tapi yang pasti... saya merasa keputusan ini adalah keputusan yang paling tepat. Sama seperti wanita yang ingin membeli baju. Ketika ia sedang mencoba, ia merasakan baju itu jatuhnya lebih pas di tubuh, dan membuatnya kelihatan lebih menarik, padahal ketika kita melihat baju tersebut, baju itu tidak terlalu berbeda dengan baju-baju lain...
Namun, di saat yang bersamaan... meninggalkan orang-orang yang sudah dianggap keluarga sendiri itu beratnya bukan main. Apalagi, Minneapolis berikut orang-orangnya telah membuat saya benar-benar merasa nyaman. Kalau yang ini diibaratkan seperti baju tidur yang lusuh yang sudah bolong sana-sini, namun yang seperti itu yang bikin nyaman.

Maafkan saya jika ilustrasi atau analogi saya kurang berkenan. Sungguh, otak saya masih susah bekerja... Hati saya sepertinya bingung mau rasa apa...
Rasa senang karena bakal pulang, menyambut pengalaman baru, bertemu papa mama, berbicara bahasa ibu - tidak perlu bersusah-susah berbahasa Inggris, dan tidak perlu membuang uang yang banyak hanya untuk semangkok bakso.
atau, rasa sedih... karena... saya terpaksa meninggalkan mereka-mereka yang telah membuat saya merasa 'penuh'. Melengkapi saya...

Siapa sangka, saya yang begitu liarnya dulu, bisa berinteraksi dengan orang-orang sensitive. Ya, saya masih seringkali menyakiti mereka dengan tingkah laku dan kata-kata saya... tapi melihat saya yang dulu, kalian pasti menyetujui kalau saya tidak berjalan di tempat.
Jangankan itu, siapa sangka saya bisa menyelesaikan studi hanya dalam 3 stengah tahun, padahal saya dulunya sering harus me'retake' kelas-kelas yang parahnya adalah kelas psikologi...
Ada banyak hal lain yang membuat saya bersyukur bisa ditempa di Amerika. Kejatuhan-kejatuhan saya di sini juga kesuksesan saya di sini telah membuat saya menjadi orang yang lebih matang.

4 tahun di sini surprisingly lebih berkesan daripada 18 tahun di Indonesia. Pasti yang senasib dengan saya mengerti maksud dari perkataan saya, dan menyetujuinya.

...

Nevertheless, saya lumayan jamin kalau keputusan saya kali ini bisa-bisa menjadi keputusan yang akan saya syukuri lagi. Mengingat, ada banyak symptom-symptom yang sama terjadi ketika saya memutuskan untuk pindah dari Seattle ke Minneapolis. Salah satunya adalah saya merasa besar hati dengan keputusan saya untuk pulang. Walaupun, saya sempat takut dan tentunya sedih, tapi... saya berdoa... moga-moga hati saya tidak bohong.
Dan dia sudah sering membuktikan bahwa dia tidak pernah bohong...

PS: saya sebenarnya masih bingung mau tulis blog seperti apa... ada banyak sekali yang ingin saya bagi... inspirasi sudah ada, tp tiba2 motivasi saya lenyap. Jadi, maklumi saja jika Anda harus membaca isi hati saya dulu, karena saya benar-benar bingung...
ada-ada saja chendani ini...


CVB

Monday, October 3, 2011

Itinerary

Monday, Oct 3rd 2011
8PM - 9:15PM : Minneapolis - Chicago

Tuesday, Oct 4th 2011
12:20AM - 4:50AM (Oct 5th 2011) : Chicago - SOUTH KOREA!!!!!!!


Layover for 12 hours in Korea - :P


Wednesday, Oct 5th 2011
5PM - 11PM : South Korea - BALI!!!!

Monday, Oct 10th 2011
Bali - Makassar Home Sweet Home... :)

The plan is my mom will be meeting me at Bali... I hope you all keep her in prayer so she can be strong enough to have a trip. and please pray for me too so everything is also going smoothly... especially the luggage issue... hahaha...


3 luggage...
1 carry on
1 backpack
a brown bag for Teddy!! (you remember teddy right?!)

I am planning to leave the house around 5PM today and I hope everything is going fine...


PS: MInneapolis is extremely nice today :) thank you for that...


Till We Meet again :)

I am a proud gopher... :)

CVB

Complete the Sentence... "When I am spending 12 hours in Korean International Airport I would definitely ..."

1. Try Korean KFC
2. Take a shower
3. Sleep or lay down a bit
4. updating status on facebook and twitter - in progress
5. updating blog about .... anything... - in progress - Sort of?
6. window shopping
7. being a self photographer ... - in progress
8. taking pictures (of others) - in progress - not really, I had no strength 
9. Walk around the airport - in progress
10. Buy 1 or 2 magazines (Korean vogue and Elle are the targetttt)
11. Maybe do a little bit shopping...
12. Enjoy hearing people speaking Korean -
13. Enjoy seeing Korean PEOPLE (man or woman... hahaah I know I sound creepy)
14. Eating Korean foood (of course...) - in progress
15. Drink Coffee at Coffee Bene :P


CVB

Till We Meet Again :) a Thank you note...

I think it's reasonable to take a break in the middle of "packing battlefield" here...
Just to look at NOW...
How wonderful life is...
How a good bye can turn one's life to be somewhat special...

A good bye is always a bitter sweet feeling. It's Sad yet it has its own beauty. A beauty that is created by a chain of Memories... Laughter... Joy... and YOU...

This is not a good bye... :)
This is a "thank you" note special for YOU...
You my friend :) are the sweetest thing ever... though I also got trough the bitterness or saltiness of you hahahahaa
You my friend :) are my universe... my life has been created in you...
You my friend :) are the witness of my growth...
You my friend :) are the UPs...
You my friend :) are the DOWNs...
You my friend :) are the proof that everything is happened for a reason...

We met not because of the coincidences... we are meant to be met... :)
So... I am going to say...
"Till We Meet Again!!!"

Because... if we are meant to each other... we will meet again no matter what the circumstances are...

again... a "good bye" is a bitter sweet feeling... I am smiling while writing this down, but I have shed tears since last night until this afternoon ... and I am sure there's more tears to come...but, I am content :)

I am sorry if I ever made you feel uncomfortable, hurt, or disappointed...
But what ever stories that we had before... I am really really grateful!!...

Wherever you are... Seattle, Minneapolis, or somewhere else...

Of course I want to say thanks to Seattle for welcoming me 4 years AGO!!! You have treated me as you should... Though, You gave me a lot of hard time... but you still keep what I call FRIENDS!!! and I love you for that... Thank you for having Starbucks everywhere... thank you for having an amazing Pike Place Market... thank you for having a China Town... Thank you for having a UW NEWMAN CENTER... thank you for having Mudika... thank you thank you thank you...without you, there's no 'present' chendani nor the future chendani

and for you Minneapolis. You are Minty Minneapolis but I will be missing your snow... your minus 40 degrees... Your snow storm... but please don't be too harsh... because you have VERY WONDERFUL PEOPLE HERE!!! Please keep them safe... :)
Minneapolis you have treated me beyond well... In spite of spending only one and a half year of my life here, you have provided me a lot... A Complete Collection!I have to say
First job, living in the dorm, sharing a house, making friends with sensitive people, having fun with 'outrageous' people, earned my degree, and being in love...
I am in love with you.... :)
and I am loved...
Minneapolis has given me so much Love...

Thank you Minneapolis...

Moving here is the best choice I have ever made... the history has been made... whatever happens... you...Minneapolis has been placed in a very strategic location in my heart... :)
I am sure going to miss you ... (and of course you'll be missing me as well), but... again... I believe that somedays in the future... who knows!! you and me can meet again...

Till we meet again........
From Minneapolis with love - made by Ern :) 

CVB