Sunday, December 13, 2015

Sebuah Tanya (Soe Hok Gie) - December story number 5

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu? Memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
Sambil membenarkan letak leher kemejaku?
Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
Kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram,
meresapi belaian angin menjadi dingin.
Apakah kau membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat.
Lampu-lampu berkelipan di Jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya.
Kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti Jakarta kita.
Apakah kau masih berkata, kudengar derap jantungmu.
Kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta.
Hari pun menjadi mala, kulihat semuanya menjadi muram,
wajah-wajah yang tak kita enal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti, seperti kabut pagi ini.
Manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan bersama hidup yang begitu biru.
Soe Hok Gie (17 Des 1942 - 16 Des 1969)

Desember adalah bulan yang sendu. 
Membuat mengingat yang lalu-lalu. 
 Hanya dari sebuah puisi...Agar pesan hati sampai... 




CVB

No comments:

Post a Comment