Wednesday, December 4, 2013

Desember oh Desember

Cerita hari ke-4 bulan Desember membawa aku ke tahun 2011 di Minnesota, Dimana aku mengalami 2 kali kebajiran. Ya, teman di Minnesota, kebanjiran pun bisa terjadi, apalagi di Surabaya :D hahaha
Stories here: Mellow Minneapolis & Banjir Lagi
Nah, semalam tanggal 4 Desember, Surabaya diguyur hujan keras kurang lebih selama 1 1/2 jam. Beberapa menit pertama, bumi seperti diguyur air hujan deras, seperti air yang dibuang melalui ember super gede! hahaha. Aku saat itu masih leyeh-leyeh di tempat tidur, menunggu untuk terlelap. Eh, begitu turun tempat tidur untuk ke kamar mandi, aku merasa kakiku menginjak air. Genangan air lebih tepatnya. Begitu sadar, ternyata kamar saya sudah dialiri air.
Bagaimana menurutmu reaksiku? hahaha

Yang aku lakukan, hanya berjalan jingkrat-jingkrat, air sudah setinggi mata kaki di luar kamar. Halaman belakang sudah seperti taman air haha, bahkan kamar mandi di luar, sudah seperti kolam anak-anak. Aku cuma membangunkan si mbok dan mulai mengambil kain apapun dan mulai mengeringkan kamarku. Airnya mengalir pelan-pelan merembes. Awalnya kasurku belum kena air, tapi lama kelamaan kena. Untungnya spring bed, jadi bukan kapuk. Kalau dari kapuk, aku mungkin sudah mengungsi ke sofa ditemani nyamuk2 lapar hahaha.

Kamu tahu, apa yang kurasakan saat itu?
"tidak ada"
Panik pun tidak, katakan aku aneh. Tapi, sekali lagi, aku cuma mengingat bahwa ada orang lain yang mengalami banjir yang lebih mengenaskan.
Aku hanya merasa syukur.Ini bagai paradoks, merasa syukur atas 'musibah'.
Merasa bersyukur. Tertawa-tiwi, malah aku mengenang pada saat aku kebanjiran di Minnesota. Saat itu, my lovely roomate lagi nggak ada di rumah, dua kali banjir, dua kali tidak ada di rumah. Alhasil, cuma aku yang menjadi saksi mata air merembes masuk tanpa diundang haha. Our landlord sampai ngasih kita banyak koin $1 untuk laundry, ada $30an hahaha. . 

Semalam, aku tertidur, dan paginya kasurku sudah basah semua di bagian bawahnya. Tidak bisa berharap kepada matahari hari-hari ini, jadi hal terakhir yang aku lakukan hanya mengangkatnya dan membiarkan air merembes keluar lagi dari kasur. Ditemani kipas angin pinjaman sang empunya kos, aku berharap kasurku bisa cepat kering. Dan tentu saja, semoga hujan tidak terlalu deras malam ini.

Paling pulang kantor, waktunya aku membersihkan kamarku dan mengatur ulang. Ya, ini bisa jadi karma karena aku jarang mengepel kamar (uups hihihihi).


CVB

No comments:

Post a Comment