Tuesday, July 12, 2011

Kaleng Warna-Warni

Jika aku diminta untuk menciptakan sebuah analogi tentang siapa aku ini, aku akan menunjuk sebuah kaleng warna-warni yang ada di sana. Di balik etalase mewah bersama barang-barang unik yang cantik lainnya.
Menarik.
Namun, ketika kamu membuka kaleng tersebut, kamu akan menemukannya dalam keadaan kosong.
Ketika kamu memutuskan untuk membelinya, kamu akan mengisinya dengan berbagai macam barang. Koin. Minyak wangi. Kertas-kertas tak penting, Permen. Atau... mungkin, berisi tentang memori-memori berharga. Aku akan mengingatnya dalam bau yang membekas. Aku akan menyatu dengan perasaan dan segala emosimu. Aku akan menyimpan mimpimu dan menjadi pengingat bahwa kamu pernah bermimpi...

Namun, ketika kamu memutuskan untuk meninggalkan kaleng itu dan melupakannya, aku akan kembali kosong dan masih menyimpan memori segala tentangmu dalam bau yang membekas.

Sungguh, jika kamu menyuruh aku untuk memilih, aku akan berkata "tidak... aku tidak ingin menjadi kaleng kosong yang gampang terlupakan"
From here
"Aku ingin menjadi sebuah lemari kayu yang besar dan sederhana. Menjadi tempat penyimpanan segala benda, emosi, berikut mimpimu"
"Aku tidak akan mudah dilupakan jika aku menjadi sebuah lemari kayu yang besar dan sederhana"
"Aku tidak ingin menjadi kaleng warna-warni yang kosong dan terlupakan"
Kamu bertanya, "bagaimana caranya?"




dan untuk menjawab itu...
aku hanya bisa menarik napas panjang sambil berkata pada kertas.
Aku ingin menjadi besar tanpa kelihatan menakutkan
Aku ingin menjadi kuat tanpa merasa takut
Aku ingin menjadi  lemari kayu yang kuat dan sederhana...
dan kusimpan kertas itu dalam tanganNya yang megah dan terbuka. 



CVB

No comments:

Post a Comment