Wednesday, June 25, 2014

Petualangan Batman nomor 2 - It's a Wrap (Revised)

...
...
...
Yes I am speechless.
One thing that I am sure, my heart never tells a lie.
Betul katanya, perjalanan ke Malaysia tidak boleh dipandang remeh, Menurutku dari semua traveling yang pernah aku lakukan, this could be added as an amazing one.

Nah, ceritanya begini,
As I told you, semuanya serba last minute, dan itu berlanjut sampai menit-menit terakhir aku beada di Kuala Lumpur.
Long story short, aku tidak jadi menginap pada akomodasi-akomodasi yang telah disediakan. Merasa bersalah tentu saja. Namun, semua itu karena situasi dan kondisi yang tak bisa ku elak. Merasa bersalah karena, akomodasi-akomodasi itu dicover sekolah-sekolah yang akan saya kunjungi.
Berawal dari tanggal 19 Juni 2014, Lim Kok Wing University molor luar biasa. Aku tiba di hotel Pullman sekitar pukul 8 malam.
Kebetulan atau tidak, aku memberi tahu contact person pihak sekolah lain yang akan mengcover akomodasiku, dia menjawab kalau counter residential house tutup jam 6 sore.
Kebetulan atau tidak, aku menelpon residential house tersebut, dan tak aada jawaban.
Kebetulan atau tidak, aku menghubungi pihak sekolah yang berada di Malaysia juga tak ada jaawaban. Respon datang pada pukul hampir 9 malam. Terlalu larut dari Cyberjaya ke Slangor, setelah diyakinkan dan meyakinkan diri, aku pun memutuskan untuk stay di Pullman.
Kebetulan atau tidak, salah satu agent yang juga ikut conference masih tinggal di situ sampai besok pagi. Tempat aman.

Keesokan harinya, aku seperti sedang menjalankan tugas rahasia. Rencana awalnya itu dari Pullman ke daerah Cheras dahulu lalu ke daerah Slangor. Karena, ingin menaruh barang bawaan. Tapi, apa daya, walaupun aku sudah membeli tiket kereta dari Putrajaya ke Bandar Tasik Selatan - untuk ke Cheras, setelah kereta behernti di Bandar Tasik Selatan, aku tetap di dalam kereta untuk menuju ke KL Sentral yang di mana di situ aku bisa transfer ke daerah Subang Jaya - Slangor. Yap, kuputuskan saat berada di atas kereta, karena melihat jam yang terus berdetik tanpa ampun. Tak perduli pihak sekolah itu mengatakan apa dengan melihat koper yang terlalu besar untuk orang yang diketahuinya hanya menghabiskan 1 malam di KL. Apapun yang terjadi, terjadilah.
Tiba di Subang Jaya agak telat, sedikit kikuk bertemu dengan pihak sekolah. Tak enak hati, karena tak menginap di tempat yang telah dia sediakan. Tapi, sikap tak pusingku dan serba pasrah membuatku lolos dari tembakan pertanyaan-pertanyaan mautnya. Bahkan boleh dibilang dia mengiba dengan keadaanku yang setengah ngos-ngosan, membawa koper sana-sini naik transportasi umum.
Setelah urusan Subang Jaya selesai, aku pun kembali menuju KL Sentral dan langsung meluncur ke daerah Cheras. Buta arah, hanya mendengar informasi dan bertanya sana-sini akhirnya ketemu juga dengan shuttle bus yang menuju ke kampus yang aku mau. Di bus pun, aku ditolong mahasiswa Korea yang baik hati rela memegang koperku selama berada di bus, melewati jalan berkelok-kelok. Bahkan sampai dibawa turun ketika sampai ke tempat tujuan.
Urusan Cheras selesai dengan aman, dan aku tiba di residential house dengan tentram. Kamarnya agak aneh menurutku. Berada di antara meja-meja di kafetaria, kamar mandi nyambung ke kamar yang tak jelas arah keluarnya ke mana. Lumayan spooky, tapi apa daya, badan terlalu lemah untuk protes. I did my power nap for 15 minutes sebelum akhirnya harus bersiap-siap. Malam itu, saya bebas. Jadi, saya menghubungi kawan-kawan Melayu saya yang dulu bersekolah di UMN. Tak sangka bisa bertemu mereka kembali selepas 3 tahun berlalu!
Malam terlalu seru untuk dilewatkan begitu saja, dan ting tong, residential house yang tempat aku menginap itu tutup jam 12! Kami bahkan belum sampai di KL jam 12. kami pergi makan ke daerah Kuantan. Kiri kanan, gelap pekat ketika kami berada di jalan tol. Begitu masuk daerah kampung, teman saya orang Melayu sendiri terperangah melihat ada Excelso di kampung, bahkan ada Tresco. Saya malah terkagum-kagum melihat kuil Hindu kecil di kiri jalan. Berikut, teman saya menyeletuk "itu ada masjid" tak lama setelah kami melewati kuil Hindu. Beberapa waktu berikutnya, teman yang satu lagi tertawa sambil ngomong "itu ada church." Penemuan sederhana itu membuat saya senang entah karena apa. Mungkin karena bisa mengenal Malaysia dengan sisi yang berbeda. Mereka ada negara tetangga yang isinya ada 3 bangsa besar. Melayu, China, dan India. Negara Islam dengan 3 bangsa yang kuat budayanya. Dari dulu, saya selalu tertarik membahas Malaysia dan tidak jarang saya mengambilnya sebagai topik paper. 
Kembali ke jalan. Begitu masuk ke daerah yang kita tuju - restoran seafood, ada klenteng di kiri jalan lagi. Lngkap sudah penemuan rumah ibadah. Kami makan ketam - kepiting kari hijau.
Mendekati jam 10, aku memberi pengumuman bahwa benar Residential house tempat aku tinggal tutup jam 12 malam. Bagai Cinderella kesasar, aku resmi homeless lepas tengah malam. Lalu, yang membuatku makin terperangah dengan apa yang aku alami selanjutnya. Karena istilahnya "terlanjur basah", saya pun dibawa ke bukit dan kami melihat KL dari atas. Malam itu kota KL cantik dengan lampu-lampu, sekalipun pohon pisang harus dimasukkan ke pemandangan kami. kami duduk-duduk di mamak, warung-warung pinggir jalan. Mamak itu sebutan untuk orang India Muslim walaupun penjual di sana sepertinya orang Melayu asli. Kami minum teh seharga RM 2 alias Rp 8000 dan percakapan ngelindur mencakup 'bang Toyib" dan "Siti Dont Give Up!" hahaha
Lepas dari bukit entah apa namanya, kami turun ke kota. Meuju KLCC! alias menara kembar Petronas, landmark Kuala Lumpur, alias Monasnya Malaysia. Nggak special, tapi yang bikin istimwa, karena jalanan sepi, dan kami bebas memotret. Teman-teman Melayuku pun beraksi layaknya turis. Aku melewati downtown yang sepi. Love it.
Lepas pukul 2 dini hari barulah ada titik terang di mana Cinderella kesasar ini akan tidur. Tak lama setelah menutup telepon, kawanku itu bilang kalau aku sudah ada tempat tinggal. Apartment mewah di daerah Changkat dengan 3 kamar besar. "Ok?!" Letaknya pun tak jauh dari Bukit Bintang, salah satu mall besar.
Malam itu, aku seperti Cinderella yang menjadi putri ketika lewat tengah malam dan bukan sebaliknya. Selama hampir 24 jam aku merasa menjadi seorang putri. Menjadi satu-satunya cewek di situ tidak membuatku tak nyaman. Mereka santun. Walaupun, kalau mambo tahu, dia pasti merasa terbagi antara murka atau senang.
"mambo, they are really really polite guys"
Lagipula, begitu datang, langsung aku mengunci diri di kamar, dan membiarkan mereka menonton bola di luar. Kamarnya memang besar dengan kamar mandi dalam.
Besoknya, karena kami sudah di daerah shopping, mereka, para cowok-cowok itu rela menemani saya. Awalnya, tidak berencana untuk shopping sama sekali, hanya kebetulan ada barang yang dititipkan. Saya pikir saya juga sudah berada dekat dengan daerah shopping tersebut. Jadi, saya memutuskan untuk ke daerah shopping walaupun agak risih juga ditemani 4 cowok sekaligus. Mereka bahkan memegangkan hasil belanjaan!
Keterlaluan!
hahahahaha
Too good to be true.
Saya sampai bingung mau memutuskan rasa apa. Too perfect.
Perfection rises from Imperfections...

Sebelumnya kami brunch di kedai namanya LOKL, western food. NYUM! Recommended.

Boleh di kata...
Saya merasa perjalanan ini tidak berjalan sesuai rencana, tetapi dia berjalan sesuai rencana tangan yang tak terlihat. Semuanya seperti sudah diatur.
Tak ada kata-kata yang mampu mendeskripsikan apa yang aku alami.
Terlalu surreal!

Pada kesempatan ini, saya mengtahui KL saat jalan lengang malam hari, maupun pagi. Melihat Kuala Lumpur dari atas bukit, mmpelajari kehidupan mahasiswa, mengenal keramahan penduduk di sana, Gentleman bukan hanya ditemui di negara Barat, Timur pun mempunyai gentleman dengan gayanya sendiri, mengetahui sisi modern dan tradisional yang hidup berdampingan walaupun di tempat yang metropolitan. Mempelajari bahasa Melayu dengan sudut yang berbeda. Malaysia dan Indonsia memang serupa tapi tak sama.

Betul kata hati ini,
traveling ke KL mempunyai cerita sendiri, cerita yang luar biasa.
KL di nobatkan sebagai tempat yang paling punya cerita untuk saat ini.
Traveling solo seperti ini tak afdol kalau tak memberi wejangan hidup.
Betul kata Puty, traveling gives you so much more than just a trend or leisure.
It enriches yourself, "Travel is the only thing you buy that make you richer. Clothes and gadgets can go outdated, but experience has no expired dates" - taken from Puty
Betul, tak perduli tempatnya apa, bisnis trip semata, atau sekedar kewajiban, "traveling pushes you to go beyond the limit you drew yourself back home" Benar, ada banyak hal yang membuatmu harus keluar dari comfort zone.

yes, the trip has made me grow... which I could not define it right now. Too many things happening. The trip has left me thoughts that jumbling around. Still, I do believe.. my heart never tells a lie. It can lead you to the light when you feel at the darkest.

In the end, never gets bored when I say...

Thank you
Terima kasih...
I had fun...
tired, but happy









CVB

Wednesday, June 18, 2014

Petualangan Batman nomor 2 - edisi "a special guest"

Tum tak tak tak tak
Tak tak tak tak
Tabuhan rebana dan tepukan seirama membuat rombongan pangling. Nggak pernah seumur-umur dalam agent training disambut begini rupa. Cewek-cewek cantik dari berbagai kewarganegaraan sudah siap dengan bunga manggar untuk dikalungkan ke setiap dari kami.

Agent conference ini dilaksanakan oleh Lim Kok Wing University, Cyberjaya Campus. Makanya nggak heran kalau sambutannya agak tidak biasa. Namanya aja university of innovative and creativity. Lebih serasa di fashion week ketimbang di university karena terlalu banyak cewek-cewek cantik dengan hidung mancung pake baju hitam berseliweran bak model. Laki-lakinya juga tampilannya sleek dengan setelan hitam-hitam mereka. Mereka itu ternyata staff dari campus. Setiap staff, apapun jabatannya, semuanya diwajibkan memakai baju hitam. Dan itu yang membuat mereka jadi terlihat lebih elegan.

Ruangan conference kami dipenuhi dengan bendera-bendera dari banyak negara. Mirip dengan ruang konferensi untuk United Nation (PBB). Belum lagi, hampir semua staff itu dari negara-negara produksi manusia hidung mancung nan eksotis. Sebut saja Iran, Tajikistan, Bangladesh, Lithuania, Kuwait, dll. Orang Malaynya malah sedikit.
Benar saja, universitas ini 80% foreign students! Saat melewati plaza, semua meja dipenuhi dengan muka-muka berhidung mancung yang memang berasal dari negara-negara yang saya sebutkan tadi.


Nah, nggak afdol dong kalau nggak diajak campus tour. Yang menarik, begitu aku keluar dari toilet, aku sudah langsung "ditarik" sama staf-staf elegan yang menurut aku tercakep di antara semua hehehe. Mereka ada ber-6, berkewarganegaraan Iran, Tajikistan, Kuwait, Indonesia, dan Bangladesh. Kami dibagi menjadi grup-grup kecil. Tapi, aku cuma berdua dengan agen dari Makassar. Jadilah, serasa grup exclusive. Paling seru waktu ke department multimedia and creative industry. Ada sekitar 10 orang dengan pakaian yang aku sebutin tadi udah siap menyambut kami(cuma berdua) dan bawa kami jalan-jalan keliling gedung mereka. Hahaha

Maaf ya buat grup yang lain. Orang-orang pada bergumam "eh grup exclusive" tiap kali kami lewat. Maaf ya ibu-ibu dan bapak-bapak. Nggak ada maksud dan tujuan apapun kecuali didasari kebetukan murni. Lalu, ketika kami jalan ke bus, aku nggak bawa apa-apa. Padahal yang lain menggotong satu backpack berat isi buku-buku yang baru diberikan.

"Chen, kok lu nggak bawa tas?" Salah satu peserta bertanya. Aku cuma jawab "oh dibawa ama Mohammad"
Sekali lagi maaf ya bapak-bapak dan ibu-ibu salahkan yang menawarkan bantuan hehehe

Pengalaman hari ini dengan sendirinya emang meninggalkan kesan sendiri yang cukup membuat aku sumringah.

Terima kasih teman-teman Lim Kok Wing yang secara nggak sengaja membuat aku merasa jadi "special guest".
Terima kasih...

Besok, sebenarnya adalah petualangan yang sesungguhnyaaa.

It's time for me to travel by myself.
Apakah ceritanya nanti?
Kita tunggu aja kisah Petualangan Batman Begins.
Untuk sekarang... itu aja dulu...

Tuesday, June 17, 2014

Petualangan Batman nomor 2

Kamis 12 Juni 2014
@11am

Terceletuk begitu saja.
Aku hanya iseng bertanya sama Grace. "Kamu jd ke KL?" (Tiket murah air asia terlalu menggiurkan)
Dia menggeleng sembari mengetik di atas keyboard komputer.

Saat itu jg masuk skype message

Ce chen bisa ke Malaysia untuk agent conference?

... ... ...

Kamis 12 Juni 2014
@19.00 PM

Another skype message masuk.
Pihak management sudah oke chen2 yang pergi.

... ... ...
Jumat 13 Juni 2014
Sibuk kirim email untuk akomodasi dan lain2. Dan juga menunggu konfirmasi itinerary

... ... ...

Sabtu 14 Juni 2014
Bobo di rumah. Belum ada kabar dan konfirmasi apa pun

Minggu 15 Juni 2014
Had little fun with cath2. Nggak mikirin soal sudden trip ini.

Senin 16 Juni 2014
@12 PM
Seharusnya ada 3 konfirmasi yang ditunggu. 1 yang paling penting masuk. Perihal itinerary. Fiuh #1

@5pm
Tiket baru masuk.
O..o ada kekeliruan

@6PM
Budget proposal proposed. Hand over on skype

Selasa 17 Juni 2014
@8AM
Berangkat dari kos2an

@10AM
Tiba di airport. Melalui jalanan padat merayap, hujan, dan juga banjir. Tak lupa dapat hiburan dari plat mobil
N 6 3 8 0 R hahahha
Oh iya, sempat jalan bareng yang punya goyang ngebor ke check in points.Yep. The one and only Mrs. Inul herself.

@11AM
2 konfirmasi tempat tinggal akhirnya masuk. Fiuh #2

@12PM
Delayed

@1PM take off

@5PM local time arrive at KL
Fiuh#3

@7PMGot my room key. But guess what! The key was succeeded to open the door; however a man came out of it. Another agent was in there already. Whaaatttt???!!! Hahahahahhahaha no. Dont worry. I dont need to be in one room with him. Got another room key and so so so hapoy about my own room.

Kusebut ini petualangan Batman nomor 2 karena mengingatkan aku dengan tragedi valentine kelabu kemarin. Di mana aku harus naik mobil dari Surabaya ke Bali untuk catch flight ke Makassar. Semuanya gara2 gunung Kelud. Belum kisah mengenai terjebak di Juanda 8 jam.
Kali ini tidak perlu naik mobil 12 jam. Hanya saja, semuanya benar2 last minute. Super dadakan. Seperti jadi agen rahasia yang menunggu tihta berikut dan berikutnya. Sampai sekarang masih belum ada yang fix. Hahaha.
If you ask me what I am feeling right now?
Calm and Excited
Bukan karena udah sering ke luar negeri, jadinya anggap remeh.
Bukan karena dapat undangan ke luar negeri trus bisa bangga2 gitu, tapi karena prosesnya cukup menarik.Mulai dari ketar ketir menunggu konfirmasi dari sekolah2 nengenai akomodasi dan jadwal, tiket salah jadwal, sampai HAMPIR berbagi kamar ama bapak2 tak dikenal haha.


Orang lain mungkin nggak akan suka sama uncertainty dan unplanned begini.
Tapi, aku malah tidak merasa kesal malah selama prosesnya aku malah ketawa2 sendiri haha. 
Dan untuk hari pertama ini, bolehlah aku berkata, "good day"
Alasannya karena kamar hotelnya terlalu bagus. Hahaha kiddos

Jadi, di kantor yang skr aku bekerja, kadang ada undangan dari sekolah2 partner untuk agent training atau conference. Bisa ke US, UK, New Zealand, atau negara-negara hip lainnya. Kalau disuruh milih, aku pribadi tentu aja lebih mau ke UK. Tapi, kenapa aku mengiyakan Malaysia. Padahal, Malaysia itu cuma 2 hrs away from surabaya. Karena bukan soal tujuannya yang aku lihat, tapi soal prosesnya. Aku cuma mikir, cerita baru kayak apa yang akan aku alami? Apa yang KL akan kasih ke aku. Dan betul... baru hari pertama aku hampir sekamar ama bapak2 tak dikenal, makan bread pudding super lezat, dan terlalu bahagia dengan kamar hotelnya.

Waktu aku mengiyakan, aku cuma pikir nggak ada salahnya. Sebagai pengalaman. Karena setiap tempat punya cerita sendiri. Dan trip kali ini ngasih cerita baru. Dan maafkan saya, karena benar-benar terlalu bahagia dengan kamar hotel yang diberikan. Hehehe

Besok dan besok dan besoknya lagi punya cerita yang berbeda. Tapi, apapun itu, aku nggak sabar menunggu kejutannya.

Excuse me for many pictures of me captured and added here. I truly cant help my self for not mitchy matchy with the room. Feels so melayu right now

Thursday, June 5, 2014

Perihal Rindu

Rindu itu datang seenaknya ya...
Tanpa hujan tanpa angin?
Mungkin ada kalanya yg dirindu memang ingin diingat.
Sehingga ia hadir begitu saja seperti ketukan pintu dari orang yg tak terduga.
Mungkin ada sebab akibat.
Sebab sepi akibatnya rindu.
Mungkin itu teorinya.
Tidak berdasar memang. Tapi, ada kalanya rindu itu perlu.
Biar mengingat-ingat yg perlu diingat.
Sedikit sedih tak apa.
Asal tahu bahwa rindu tetap menjadi jembatan antara yg merindu dan dirindukan.
Karena cerita mereka tak akan pernah habis hanya karena perpisahan...

Wednesday, June 4, 2014

Bachang dan Air Mata

Hari ini aku mencicip nasi ketan dengan babi itu.
Rasanya nikmat
Tapi, air mata itu jatuh.
Rasa yang bukan dari tangan mu itu ternyata tetap membawa memori tentang mu
Suatu waktu dahulu,
semasa kau masih segar, kau akan duduk di dapur sambil melipat-lipat daun dengan tumpukan nasi dan babi harum.
Kau akan mengikat buntelan nasi babi itu dengan tali warna warni sesuai dengan siapa yang akan memakannya.
Mereka yang muslim tetap akan kau bagikan, yang sengaja kau isi daging ayam, dan kau ikat dengan tali warna biru..
Padahal ini tradisi China
Untukku, kau sudah tahu, nasi ketan dan lapchiong, tanpa telur asin, tanpa babi kecap.
Kau membuatnya cukup untuk selama sepekan.
Dan, kini aku hanya makan yang dibuat oleh orang lain,
Dengan rasa yang berbeda
Dengan tradisi yang sama
Dengan kenangan



CVB

Thursday, May 29, 2014

29 Mei 2014

Bolehkah aku mengulangnya lagi?
"Tidak ada yang kebetulan. Bahkan, setiap orang yang kita temui hari ini, setiap makanan yang kita makan, bahkan setiap cerita yang kita dengar hari ini bukan sebuah kebetulan"

Selamat hari Kenaikan Isa Almasih... :)
Rencana hari ini ternyata direstui sama Dia.
Bangun pagi walaupun agak berat meninggalkan kasur (mumpung hari libur), tapi toh akhirnya bangun dan dijemput Cath-cath untuk misa Kenaikan di Redemptor Mundi, sebuah paroki di daerah Surabaya Barat. Kesempatan ini lumayan menarik karena nge-kos di wilayah Timur, jadinya cuma bisa pergi ke Gereja-gereja sekitar sini saja. Kebetulan kita berdua (aku dan Cath-cath) lagi ngidam makan Brunch, so we appointed Libby brownies for our destination after mass. Mungkin motivasinya rada nge-blur akibat brunch itu, but anyway, Redemptor Mundi is one 'hot' church. At least in my opinion...
Begitu masuk gerbang, Gereja itu berdiri dengan kemegahan sendiri. Dia nggak berbentuk Gereja peninggalan Belanda, tapi, ketahuan kalau Gereja itu dibangun oleh tangan orang Indonesia. Atapnya sedikit meningatkan dengan rumah-rumah Joglo, walaupun tidak persis sama. Kita melewati pintu Barat, dan dari situ sudah terlihat altar dengan salibnya yang luar biasa besar. Yang bikin menarik adalah dinding yang melatarbelakangi salib corpus itu. Batu bata oranye dengan salib dari bahan kayu dengan ukuran raksasa. Dari pintu Utara atau pintu utama bahkan lebih "wah" lagi. Warna oranye batu batanya yang menyatakan bahwa Gereja ini "Indonesia banget." Agak terasa sedikit nuansa Bali di tanah Jawa.
Misa jam 10 itu misa Bahasa Inggris. Sekalian nostalgia sedikit.
Setelah besar begini baru sadar bahwa ada banyak hal yang bisa "menyentuh" saat menghadiri misa. Dari koor, arak-arakan pastor, atau homili. Hari ini, homilinya sedikit menyentil mengenai "fear"
Pasturnya benar dugaanku adalah seorang dari Filipina dengan aksennya yang super khas. Aku pribadi suka dengan aksen mereka :)
Beliau menceritakan tentang pengalamannya bertemu seorang wanita tua yang duduk di kursi roda pada saat penerbangannya ke Taiwan. Wanita tua tersebut bisa langsung menebak bahwa pastor ini berasal dari Filipina, dia langsung diajak ngobrol dalam bahasa tagalog. Kelihatannya, wanita tua ini butuh teman untuk ngobrol, tetapi si pastor terpaksa meninggalkan wanita tua itu karena dia "takut", dia "khawatir" nanti dia ketinggalan pesawat. Padahal, pesawatnya baru 8 jam lagi. Dia takut karena dia di tanah asing, dan ini penerbangan internasional, dan dia belum pernah berada di Taiwan airport, jadinya dia butuh secure diri dengan cara tanya ke informasi. Sayangnya, ketika dia meninggalkan wanita itu untuk bertanya di informasi, dia tidak bisa kembali ke wanita itu setelahnya. Karena, dia sudah cek in. Kejadian itu meninggalkan penyesalan. Dia menyesal lebih ikuti ketakutannya, padahal dia bisa saja menemani wanita tua itu ngobrol, karena dia mengerti bahwa orang tua yang sudah tidak bekerja biasanya senang mengobrol. Lalu, si pastor mengerti bahwa tidak ada yang kebetulan. Dia ditakdirkan untuk bertemu dengan wanita itu untuk menyadari bahwa kekhawatiran itu tidak akan membawanya ke mana.
Cukup berkesan untuk misa pertama di Redemptor Mundi.

Lebih berkesannya lagi ketika makan di Libby Brownies seperti yang sudah direncanakan. Makanannya mendapatkan "Oke", not that great, but not that bad. Eventually, I enjoyed my time more because of the companion. :)
Hari ini, aku kenalan dengan satu orang baru, dan mendengar ceritanya.
Bukan sebuah kebetulan kalau yang aku temui itu orang perhotelan.
Bukan sebuah kebetulan kalau dia cerita soal pengalamannya yang luar biasa dengan kerja hampir 2 tahun di salah satu hotel di Bali.
Bukan sebuah kebetulan kalau konsep kerjanya di hotel dulu itu "bekerja dengan hati"
Bukan sebuah kebetulan kalau GM di hotelnya dulu itu lulusan Swiss
Bukan sebuah kebetulan kalau dia cerita dia marah-marah ketika dia kerja di Surabaya yang notabene manajemennya nggak serapih di Bali.
Bukan sebuah kebetulan kalau aku merasa... ceritanya dia jadi pelajaran buat aku.
Bukan sebuah kebetulan kalau dia share soal bagaimana dia dididik sama atasannya yang dulu.

Sebelumnya, mari saya jelaskan sedikit...
Saya suka kerjaan saya yang sekarang, tapi performance saya bukan yang terbaik. Entah beruntung atau tidak, saya merasa saya tidak mendapatkan teguran keras dari orang-orang, namun...kesadaran saya sendiri yang sepertinya menjadi cambuk buat saya.

Dengar cerita si teman tadi, aku merasa seperti dapat cambukan baru yang melecut pedas tapi membuatku siap lari seperti kuda yang habis dilecut.
Pernah sekali, si teman cerita kalau dia pernah kena tegur keras dari GMnya mengenai performanya yang tidak memuaskan. si GM cuma bilang begini...
"I give you 4 days off. Jangan gunakan 4 hari itu untuk introspeksi. Yang kamu harus lakukan adalah ketika kamu libur dan tidak bekerja bertanya pada dirimu sendiri, apa kamu rindu sama segala sesuatu yang ada di hotel ini atau tidak. Kalau tidak, you can come here pack your things and go back home, itu berarti tempatmu bukan di sini. Tapi, kalau kamu rindu tentang segala sesuatu mengenai hotel ini, berarti cari your missing point. Apa yang membuat kamu jadi "hilang", cari dan temukan"
That is exactly what I have been doing these days. I have been trying to find the missing piece. I realized that I was not in the office even though I was there. Aku udah beberapa kali di-evaluasi dan entah beruntung atau tidak, para supervisor ku itu masih berbicara dengan halus. I should have said that I am lucky, maybe I am... but luck can stop in a minute, otherwise, I admit it and find the way out quickly. I hope it's not too late. It's been 8 months, and I might enjoy it too much; but, I haven't worked my butt off. Adaptation is enough. It's time to get real. Sudah berhari-hari ada sebuah kesadaran yang cukup menganggu, kalau saya belum serius. Belum punya goal. Masih meraba-raba, dan terlena. Ini tidak bisa jadi excuse. it's time to stay in focus while I have time. Karena beruntung atau tidak, saya masih belum dilepas.

Boleh kau katakan, ini sebuah pengakuan. Dan memang ini adalah sebuah pengakuan tentang apa yang sedang menari-nari di kepalaku sepanjang akhir bulan Mei ini. I am facing a challenge, but still looking at it without doing any extra effort to solve it.

My good good friend once said to me when we graduated from college, that we actually entered the university of life. Kita akan terus belajar. Bahkan, ini tingkat yang lebih advance daripada sebelumnya. Dia benar. Working life is actually not a monotone one if we are moving to its dynamic. Beradaptasi di semua challenge. I know quiet well that I am not educated to be a quitter. Nevertheless, I usually took too much time to realize and make a move.
Tapi, apapun yang sudah terjadi bukan sebuah kebetulan.

Itu saja...

Thanks for today...
29 Mei 2014

CVB

Wednesday, May 21, 2014

Hormonal Effect

Hey girls... enough for hormones?
Yes indeed.

I am tired of being so called sensitive whenever I have my PMS!
I hate PMS. period.

It makes me look bad, like a porcelain which can be broken once you tip it.
You may call it excuse, I may call it precaution. I better fix this and not to blame this hormonal effect. Certainly, not all the girls (thanks God) have this similar symptoms of PMS.
However, I do believe that there are you out there who have this similar feeling. I can hear you say " I feel you."

Anyhow, I want to tone down this hormonal effect a little bit. I might not be able to erase it cleanly and act cool if I am having this disturbing PMS since it's something natural. My body needs to balance out whatever to be balanced; however, this is quiet disturbing. I become more and more sensitive. I feel like this world is pointing at me, every eye sees me, and everything I do is just wrong.

(sigh)

On the other hand, I could see this world beautifully whenever I have my period. funny eh?
I feel so good. So calm. So composed. Relax. I'm just lovin this and want to keep this forever and ever.
But, I can't go against nature right? I have to fully accept that myself will experience this "the whole world against me" and then I will feel "this world is truly wonderful" afterwards.
I might sound exaggerated. I am just pouring out what I have been feeling these past years.

Yet, after having this cycle ; feel everything is bad when I have PMS, feel everything is beautiful when I have period, over and over again, it makes me think that the most important thing is actually

accepting my self
feel good about my self
proud being me

In fact, I should not take my feeling seriously when I am having this PMS. Since, I know it is just hormonal. It might be me who is overly sensitive that I think people would talk "this" about me or "that." It is effecting my self esteem somehow, PMS is. But, well... as I know it is just h-o-r-m-o-n-a-l. My thoughts and my feelings might be just my imagination or even if it is true, I will take it as hormonal effect and wont be too bothered about it. 
I heard that whatever called PMS will be toned down as I grow older.
Whilst typing these down, I am realizing that it is precious to be a woman and self consciously aware that I am a female with all the bio-psychological mechanism. Even tho I hate PMS, I hate feeling small, but it is actually something that I need to get through to balance out myself. It is indeed nurture me to be maturer.  

Again...
process.

Again...
He is magnificent as always. He creates things in His way to make everything works out. 

Again...
Always back to Him...

Again...
It's about gratitude...

haha

Notes:
I have made a post with a similar theme, but address it in different type
Circle of woman - cycle 1
Circle of woman - cycle 2
Circle of woman - cycle 3


CVB
let's feel good about ourselves