Tuesday, March 18, 2014

My Favorite Things - Harmony Project (Meja) sebuah prolog

Dimulai dengan dentuman cepat namun lembut dari drum ditabuh Danendra...
Dentingan piano Gadis masuk secara lembut, lincah, dan ringan...
Dilengkapi dengan tarikan contra bass dari Ferry, membangun sebuah suasana big finale untuk lagu terakhir mereka.
Arwan yang memimpin melodi dengan saxophonenya untuk lagu mereka malam ini. Sebuah lagu dari film "The Sound of Music", My Favorite Things, lagu favoritku juga.

Raindrops on roses and whiskers on kittens
Bright copper kettles and warm woolen mittens
Brown paper packages tied up with strings
These are a few of my favorite things

Nama mereka Meja, bisa kau katakan bahwa mereka adalah mini orchestra, atau band, atau sebuah kata benda yang menggambarkan bahwa mereka ber-4 adalah sebuah kesatuan.Tak pernah aku melihat mereka tidak dengan satu dan yang lain. Baik ketika mereka sedang tampil maupun tidak. Mereka seperti meja, yang tanpa satu kaki, bukan meja namanya. Meja mempunyai empat kaki. 

Cream colored ponies and crisp apple streudels
Doorbells and sleigh bells and snitchel with noodles
Wild geese that fly with the moon on their wings
These are a few on my favorite things

Malam ini, seperti biasa Kefas penuh dengan orang-orang ibu kota dengan ceritanya masing-masing. Ada yang bertemu teman lama seperti di meja nomor 3. Ada yang sedang berkencan seperti di meja nomor 12. Ada yang sekedar bertemu, ada juga yang sendirian melepas penat seperti orang-orang yang duduk di sekitar bar. Di balik wajah-wajah yang tampil, menyimpan cerita masing-masing. Misalnya saja, lelaki yang duduk bersama seorang wanita di meja nomor 5. Mereka bukan pasangan, tetapi, si laki-laki hanya terbuka dengan si wanita bahkan lebih terbuka daripada istrinya. Di sana, di dekat bar, meja nomor 11, terdapat sekelompok wanita dan pria. Mereka tertawa-tawa sekarang, tetapi wanita dengan baju putih dan rok pink pucat itu adalah wanita simpanan. Wanita di sampingnya sebentar lagi akan cerai dengan suaminya. Dan lelaki yang paling ujung, yang terlihat begitu tampan, terlihat seperti penakluk wanita, tidak mampu memiliki satu wanita yang benar-benar dicintainya. Semua orang punya cerita. Bahkan ke empat personil Meja juga mempunyai cerita masing-masing yang tidak akan diceritakan di sini. Tetapi, ketahuilah, Danendra yang dengan gagahnya menabuh drum adalah Rama di dalam cerita Ramayana, namun ia adalah Rama yang terluka. Arwan sang penyair, hanya akan terus bersyair tentang cinta. Ferry dan Gadis yang terlihat begitu sempurna juga mempunyai cerita yang banyak orang tidak ketahui.

Aku hanya bisa mengamati dari atas. 
Mengamati adalah salah satu kesukaanku "Favorite things"
Karena memang aku hanya bisa mengamati. 

Girls in white dresses with blue satin sashes
Snowflakes that stay on my nose and eyelashes
Silver white winters that melt into spring
These are a few of my favorite things

Kali ini Gadis yang mengambil alih melodi dengan sedikit sentuhan jazz, Arwan hanya mengikutinya. Tabuhan Danendra membuatku bergetar sedikit, dan jentikan senar Ferry membuatku merinding. 

When the dogs bite
When the bee stings
When I'm feeling sad
I simply remember my favorite things
and then I don't feel so bad

Secara unison, piano dan saxophone menutup lagu terakhir malam ini.
Semua orang bertepuk tangan.
Wajahku berpendar-pendar bahagia.
Aku selalu senang jika Meja tampil di kafe ini. 
Aku selalu memberikan yang terbaik, sebagai lampu sorot panggung.
Dan, sebentar lagi aku akan dipadamkan.
Tidur dalam waktu yang lama.
Hanya mengamati dari atas.
Hanya menikmati tanpa membuat orang lain marah atau sedih. 
Aku hanyalah lampu yang tanpa banyak bicara telah membuat orang "melihat"



CVB

No comments:

Post a Comment