Tuesday, July 18, 2017

Memori dalam Toples Plastik



Menurutmu ini apa?
Hanya sebuah kue?
Jika benar, kue apa kira-kira?
Mungkin kamu bisa menebak?

Kuhitung 1...2...3..

Kukira tidak ada yang bisa?

Jika kau bertanya balik "ini apa?"

Aku akan menjawab "identitas..."









Kami menyebutnya kue delapan. Mambo kadang bilangnya Kue Keju Manis. Kue Keju Asin itu kastangel. Seumur-umur aku cuma pernah melihat kue ini di 3 tempat.
Rumah Ama - mama dari mambo, rumah Maneng - tante dari mambo, dan rumahku sendiri. Tiap imlek, kue itu selalu hadir manis di sebuah toples transparan. Tidak jarang tanteku memberikan aku kue delapan ini di sebuah kaleng bekas mentega. Keluarga dari mambo tahu aku amat sangat suka kue ini. Seperti yang mambo namakan; kue ini pakai keju dan rasanya manis.


Kusebut ini identitas, karena hanya dikenali oleh segelintir orang, exclusive keluarga kami kalau aku bisa bilang. Tidak tahu asal muasalnya dari mana, bagaimana sejarahnya, dan siapa yang menciptakannya, tapi yang kutahu ini kue yang paling aku suka di seantero dunia per-kue keringan. Dan hanya bisa ditemukan di keluarga kami.

Kalau melihat kue delapan ini, cerita yang terputar di kepalaku adalah talenan putih besar (aku curiga tegel rumah), taburan tepung terigu, adonan yang dibentuk bulat panjang dengan satu tangan, bau mentega, dan mambo. Kadang aku turut membentuk kuenya. Menurutku dari semua kue delapan yang aku pernah makan (hanya terhitung dari buatan si Ama, si Ai, dan si Maneng), mambo punya yang paling juara. Garingnya pas, tidak pernah terlalu gosong, dan kejunya lebih banyak.

Kue delapan ini tidak jauh-jauh dari memori soal mambo. Maka kusebut ini sebagai identitas. Karena memori mengenai mambo tidak lepas dari identitasku. Mau orang itu sudah pergi, pengaruhnya sudah mengakar di hati. TIdak hanya mambo, tetapi orang-orang lain yang hanya meninggalkanku dengan sepotong memori tentang mereka. Memori itu meninggalkan bekas dan pengaruhnya ada dalam pembentukan identitas.

Ya, kita ini terbuat dari orang-orang yang ada di sekeliling kita. Ada yang 50%, ada yang 80%, ada yang cuma 10% pengaruhnya. Suka atau tidak suka. Intinya, setiap memori yang tercipta, sekecil apapun itu bertalian dengan identitas seseorang. Entah karena konfirmasi, atau pancingan keluarnya satu sifat.

Itu saja yang aku mau bilang.
Izinkan aku menikmati kue delapan ini pelan-pelan.



CVB

No comments:

Post a Comment