Wednesday, June 4, 2014

Bachang dan Air Mata

Hari ini aku mencicip nasi ketan dengan babi itu.
Rasanya nikmat
Tapi, air mata itu jatuh.
Rasa yang bukan dari tangan mu itu ternyata tetap membawa memori tentang mu
Suatu waktu dahulu,
semasa kau masih segar, kau akan duduk di dapur sambil melipat-lipat daun dengan tumpukan nasi dan babi harum.
Kau akan mengikat buntelan nasi babi itu dengan tali warna warni sesuai dengan siapa yang akan memakannya.
Mereka yang muslim tetap akan kau bagikan, yang sengaja kau isi daging ayam, dan kau ikat dengan tali warna biru..
Padahal ini tradisi China
Untukku, kau sudah tahu, nasi ketan dan lapchiong, tanpa telur asin, tanpa babi kecap.
Kau membuatnya cukup untuk selama sepekan.
Dan, kini aku hanya makan yang dibuat oleh orang lain,
Dengan rasa yang berbeda
Dengan tradisi yang sama
Dengan kenangan



CVB

No comments:

Post a Comment