Tadi pagi sedikit hujan...
Bagus pikirku.. jalan sudah terlalu kering, sedikit dibasahi mungkin akan lebih baik.
Beberapa hari sebelumnya, aku sempat berpikir soal hujan yang turun. Padahal ini sudah bulan Juli. Benar saja, tidak lama setelahnya, hujan turun di Surabaya selama 2 hari berturut-turut. Begitu tahu hujan turun pagi tadi, aku tersenyum, masih di tempat tidur. Agaknya alam semesta memang mendengar.
Bukannya mau terdengar ala-ala Paulo Coelho atau mencoba berbagi soal "The Secret", aku pribadi tidak pernah tertarik membaca "The Secret", but oh well, I did enjoy "The Alchemist" by Paulo Coelho. NO worries, tidak semua pikiranku tidak menjadi kenyataan. ADa banyak pikiranku di awal tahun ini yang tidak kejadian, tidak sesuai dengan harapanku pribadi.Lucunya, ada banyak pikiranku juga yang menjadi kenyataan - atau lebih tepatnya ketakutanku. Sebagai orang yang mempelajari psikologi, aku bisa menjelaskan panjang lebar dari segi teori, tapi itu tidak akan aku lakukan di sini. Karena aku di sini hanya sebagai manusia biasa yang sedang belajar mendengar, melihat, dan merasakan.
Tahun ini, tahun di mana aku dan diriku lebih saling mengenal. Aku tahu kapan aku akan stress, aku tahu apa yang terjadi dan berusaha melawan segala reaksi kimia yang alami terjadi *sebut perasaan, aku belajar mengetahui apa yang aku benar-benar mau, dan bagusnya...aku tidak lari dari kenyataan.
Masalah itu menurutku seperti sebuah permainan antara otak dan hati. Ketika masalah muncul, otak membaca dan memberikan teori-teori yang bisa membuat kita keluar dari masalah tersebut, namun nakalnya... perasaan akan membuat kita susah untuk bergerak. Bahkan melakukan sesuatu yang bertolak belakang dari yang seharusnya. Kata lainnya, barang gampang jadi susah. Tetapi, justru karena adanya eksistensi dari perasaan ini maka kita, manusia, bisa bertumbuh, bisa lebih mengenal diri kita, dan bisa membawa kita untuk ke level selanjutnya.
Perasaan manusia terlalu kompleks. Dia seperti fluid. Tidak bisa ditahan, selalu mengikuti gravitasi bumi, dan sepantasnya tidak ditahan, melainkan diberi pipa-pipa khusus untuk diarahkan ke tujuan yang benar. Jadi, aku selalu memutuskan untuk selalu menerima perasaanku, mau itu perasaan kecewa, sakit hati, atau yang lainnya. Karena dengan begitu aku tahu apa yang harus aku laukan selanjutnya.
Just.. keep swimming.. keep swimming...
You'll find a way. Never change your aim... set it. fixated it. and yes... keep swimming.
CVB
No comments:
Post a Comment